Indeks Gangguan Ginjal Akut Misterius

Dow Chemical memasok bahan baku Propilen Glikol yang tercemar Etilen Glikol (EG) sebesar 48 mg/ml atau sama dengan hampir 100 kalinya dari batas aman.

Kemenperin akan melakukan investigasi penggunaan etilen glikol (EG) atau Dietilen Glikol (DEG) pada produk obat sirop produksi farmasi dalam negeri.

BPOM menemukan 7 produk Afi Farma yang memiliki kadar melebihi standar. Total hingga kini, ada 3 perusahaan yang dipidana terkait gangguan ginjal akut.

Tiga pasien gangguan ginjal akut yang meninggal, terdiri atas satu anak berusia 11 bulan, satu anak berusia delapan bulan, dan satu anak berusia 13 bulan.

Kedua industri tersebut yakni PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries sebagai produsen obat sirup bermerek Unibebi.

Belum semua rumah sakit mampu memberikan layanan sampai dengan penanganan kasus gangguan ginjal akut pada anak.

Dinkes DKI mengungkapkan dari total 135 kasus, sebanyak 63 balita meninggal dunia, 46 balita sembuh, dan sisanya masih menjalani perawatan.

Diduga balita tersebut meninggal akibat gangguan ginjal akut usai diberi obat sirop paracetamol.

Ada beberapa jenis makanan yang aman dikonsumsi anak penderita masalah ginjal, terutama yang rendah natrium, kalium, dan fosfor.

Total ada 198 obat sirop yang aman digunakan sepanjang sesuai dengan aturan pakai.

Keempat zat pelarut tersebut yaitu propilen glikol, polieliten glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol.

Sebanyak 30 vial fomepizole berasal dari Singapura dan 16 vial dan Australia.

Epidimiolog khawatir kasus ini bukan terjadi akibat obat saja, tapi bisa dari konsumsi makanan atau infeksi lainnya.

Respons pemerintah antardaerah dan pusat bisa jadi sangat jomplang dan disparitas perlakuan terhadap kelompok orang yang tidak memiliki akses.

Kemenkes menyebut istilah KLB di dalam Undang-Undang Wabah dan Permenkes 1501/2010 memang hanya disebutkan untuk penyakit menular.

Info kontak WhatsApp puskesmas di Jakarta untuk gangguan ginjal akut di Jakarta. 

Belum dipastikan keenam pasien anak penderita gangguan ginjal akut ini disebabkan oleh cemaran etilen glikol pada obat sirop atau bukan.

Kemenkes menyebut 10 pasien anak sudah dapat kembali mengeluarkan air seninya dan kadar etilen glikol (EG) sudah tidak terdeteksi zat berbahaya.