Menuju konten utama

Makanan yang Aman Dikonsumsi Anak Penderita Masalah Ginjal

Ada beberapa jenis makanan yang aman dikonsumsi anak penderita masalah ginjal, terutama yang rendah natrium, kalium, dan fosfor.

Makanan yang Aman Dikonsumsi Anak Penderita Masalah Ginjal
Ilustrasi Ginjal. foto/IStockphoto

tirto.id - Anak-anak yang menderita masalah ginjal tetap membutuhkan nutrisi dari makanan untuk menunjang pertumbuhan dan penambahan berat badannya. Namun, karena kondisi kesehatannya, tidak semua jenis makanan aman untuk dikonsumsi anak-anak dengan masalah ginjal.

Normalnya, ginjal memproses sekitar 180 liter darah setiap hari dalam menyaring limbah dan air berlebih untuk dikeluarkan sebagai urin. Jika ginjal mengalami masalah, maka fungsi tersebut akan terganggu dan memicu penumpukan racun yang berbahaya.

Makanan dalam hal ini berpengaruh besar dalam kondisi kesehatan penderita masalah ginjal. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dari orang tua untuk menemukan makanan yang tepat bagi anak yang terkena masalah ginjal.

Menurut National Kidney Foundation pertumbuhan yang buruk dan lambatnya penambahan berat badan merupakan masalah gizi utama bagi anak-anak dengan masalah ginjal. Semakin dini usia anak terkena penyakit ginjal, maka semakin besar risiko pertumbuhan terganggu.

Oleh karena itu, menentukan makanan yang cocok untuk anak-anak yang menderita masalah ginjal sangat penting. Makanan yang dikonsumsi anak-anak sebaiknya bisa membantu agar pertumbuhannya normal dan kesehatannya terjaga.

Menentukan Makanan yang Aman untuk Ginjal Anak

Perlu diketahui bahwa tidak semua anak yang menderita penyakit ginjal mengembangkan kondisi yang sama. Menurut National Kidney Foundation, ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan diet dan jenis makanan yang aman dikonsumsi anak, yaitu:

  • Seberapa baik ginjal anak bekerja?
  • Apakah anak menjalani hemodialisisi atau dialisis peritoneal atau tidak?
  • Apakah anak telah menjalani transplantasi ginjal atau tidak?

Cara terbaik untuk mempertimbangkan makanan yang cocok sesuai dengan kondisi anak adalah dengan berkonsultasi pada dokter dan ahli gizi.

Tenaga profesiona akan membantu orang tua dan anak memahami mengapa diet apa yang perlu dilakukan, kapan harus dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya.

Sebagai contoh, anak mungkin diminta untuk menghindari makanan yang mengandung fosfor sebelum melakukan dialisis.

Artinya, satu hari atau beberapa jam sebelum dialisis anak sebaiknya mengurangi produk susu, makanan olahan, makanan kemasan, atau soda. Selebihnya, makanan bisa dikonsumsi dalam jumlah terbatas setelah kondisinya stabil.

Contoh lainnya, anak-anak mungkin disarankan mengonsumsi susu atau makanan formula tertentu yang tinggi kalori jika ternyata berat badannya di bawah batas normal. Jenis susu yang dikonsumsi pun bisa berbeda untuk setiap anak, sesuai kondisi kesehatannya.

Jenis Makanan yang Aman Dikonsumsi untuk Anak Penderita Masalah Ginjal

Ahli diet Christina Finotti berbasis di Virginia mengungkapkan bahwa anak-anak yang menderita masalah ginjal umumnya disarankan untuk menghindari makanan bernatrium tinggi, kalium, dan fosfor.

“Kebanyakan anak-anak dengan kondisi ginjal membutuhkan diet rendah natrium, kalium dan fosfor," katanya seperti yang dikutip dari Rumah Sakit Anak Richmond Virginia Commonwealth University (VCU).

"Makanan yang secara tradisional kita anggap sehat tidak selalu merupakan pilihan terbaik bagi mereka," lanjutnya.

Meskipun demikian, menurut Finotti anak-anak tetap harus terpenuhi kebutuhan vitamin dan mineralnya dengan makanan-makanan yang dinilai aman untuk ginjal.

Melalui kesempatan yang sama, Finotti menyebutkan beberapa rekomendasi panduan makanan yang ramah ginjal untuk anak, sebagai berikut:

1. Pilih makanan yang rendah kalium, seperti:

  • apel;
  • berry;
  • persik dan pir kalengan;
  • kacang hijau;
  • selada;
  • jeruk mandarin;
  • nanas;
  • bayam.

2. Batasi makanan yang tinggi kalium, seperti:

  • pisang;
  • brokoli;
  • produk susu;
  • persik dan pir segar;
  • jus buah, terutama jeruk;
  • melon;
  • kentang (semua jenis).

3. Pilih makanan yang rendah fosfor, seperti:

  • susu non-hewani termasuk susu kedelai, susu almond, atau susu; beras;
  • krimer non-hewani;
  • krim keju;
  • makanan tanpa bahan"fosfat."

4. Batasi makanan yang tinggi fosfor, seperti:

  • susu sapi, termasuk susu, yogurt, es krim, dan keju;
  • makanan yang kemasannya tidak mengandung bahan bernama "fosfat."

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora