Forbes menulis bahwa pekerja lepas di gig economy seringkali merasa tereksploitasi. Apalagi jika mereka mengandalkan pekerjaan freelance sebagai mata pencaharian utama.
SINDIKASI mengatakan, para pekerja freelance sering bekerja tanpa batas waktu, upah lembur, jaminan sosial, kesehatan, serta perlindungan keselamatan kerja.
Data menunjukkan tren minat pekerjaan freelance meningkat di Indonesia. Namun pekerja milenial hanya mengambil porsi sekitar 10 persen saja. Dari jumlah itu. pekerja milenial laki-laki yang freelance lebih banyak daripada perempuan.
Berbeda dari generasi terdahulu, sebagian milenial menampakkan kecenderungan memilih menjadi freelancer dan mengabaikan tradisi bekerja pukul 9-5 di perkantoran. Faktor apa saja yang membuat mereka tertarik menyandang titel ini?