Indeks Bisnis Batu Bara

Penundaan ini dimanfaatkan pemerintah untuk menyusun berbagai aturan teknis pelaksanaan pajak karbon.

Kebijakan denda dan kompensasi bagi pelaku usaha batu bara yang tak penuhi DMO sebesar 25 persen dinilai sudah tepat.

Tingginya kebutuhan batu bara terlihat dari pergerakan harga yang terus mengalami peningkatan, tak hanya domestik, tapi secara internasional.

Kemenhub menerbitkan surat larangan sementara pengapalan ekspor muatan batu bara sebagai respons kebijakan Kementerian ESDM.

Produksi batu bara baru tercapai 38% atau sejumlah 237 juta ton dari target 2021 sebesar 625 juta ton.

Hulu Sungai Barito di Kalimantan Tengah surut mengakibatkan tiga tongkang memuat ribuan metrik ton batu bara tumpah dan mencemari sungai.

Pemerintah meneken PP skema pemberian royalti nol persen bagi pengusaha batu bara yang mau melakukan hilirisasi.

Jokowi minta adanya road map optimalisasi batu bara dalam negeri yang dipercepat dengan penerapan teknologi yang ramah lingkungan.

Menkoperekonomian ingin agar batu bara dapat diproses menjadi produk bernilai tinggi dan dapat menjadi subtitusi impor.

Pencapaian kinerja laba itu ditopang dengan pendapatan perusahaan yang naik 10,24 persen menjadi 1,77 miliar dolar AS dari sebelumnya 1,61 miliar dolar AS.

Menkeu Sri Mulyani mengeluarkan ketentuan baru soal keringanan pembebasan bea masuk serta PPN impor atas impor barang batu bara.

PT Inalum meminta insentif fiskal untuk penjualan batu bara dalam negeri kepada pemerintah untuk memperkuat hilirisasi.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bakal memulai pembangunan pabrik hilirisasi batubara yang ditargetkan beroperasi November 2022.

Kementerian ESDM menilai temuan ICW soal dugaan kerugian negara akibat ekspor batu bara, yang tidak tercatat atau unreporting, tidak layak ditindaklanjuti.

PNPB minerba per Februari 2019 masih dibawah acuan sebesar Rp6,8 triliun, seharusnya mencapai Rp7,1 triliun hingga Rp7,2 triliun.

Adaro Energy optimistis mampu menyiasati dampak negatif akibat penetapan harga batu bara domestik (DMO).

ICW menemukan adanya indikasi kerugian negara sebesar 27,06 miliar dolar AS atau sekitar Rp364,3 triliun di sektor batu bara.

Lima tahun lalu, bisnis batu bara adalah idola. Emas hitam ini diburu karena harganya yang melejit. Kini, bisnis batu bara mengalami antiklimaks. Satu per satu perusahaan berjatuhan, meninggalkan bongkahan kredit macet di sektor perbankan. Kejatuhan bisnis batu bara juga menelan korban jiwa.