Menanggapi keputusan Amnesty International mencabut penghargaan Aung San Suu Kyi, Burma Human Rights Network (BHRN) menyatakan, "Militer Myanmar tidak kehilangan apa pun. Sementara Suu Kyi membayar harga sangat mahal.”
“Kegagalan Aung San Suu Kyi untuk berbicara membela Rohingya adalah salah satu alasan mengapa kami tidak bisa lagi menjustifikasi untuk mempertahankan statusnya sebagai Ambassador of Conscience."
Oxford mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan mencabut gelar kehormatan tertinggi untuk Aung San Suu Kyi karena kelambanannya mengatasi krisis Rohingya.
Pemimpin nasional Myanmar Aung San Suu Kyi tak akan menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang di New York pada 20 September nanti.
Dalam pidato perdananya sejak krisis Rohingya terjadi bulan lalu, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan bahwa pemerintahan sipil pertamanya ini tengah menghadapi tantangan terbesar.
Salah satu tokoh agama Buddha mengimbau agar persoalan Rohingya jangan dijadikan motif untuk mempertentangkan agama-agama di Indonesia. Sebab, tindakan kejahatan terhadap manusia tidak dapat dibenarkan agama mana pun.