tirto.id - Pusat Vuklanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Minaral (ESDM) memastikan gempa bumi berkekuatan 5.0 SR di Perairan Selatan Jawa Barat pada Selasa (1/1/2019) malam tak berpotensi tsunami.
Gempa bumi yang terjadi di Samudra Hindia itu dipastikan berada di kordinat 108.46 BT dan 10.62 LS. Gempa tercatat memiliki kedalaman 10 km dan berjarak 327 km barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
“Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena tidak menyebabkan deformasi dasar laut,” ucap Kepala PVMBG, Kasbani dalam siaran pers ESDM yang diterbitkan pada Rabu (2/1/2019).
Kasbani memastikan gempa yang terjadi berjenis dangkal. Berdasarkan pengamatan pada posisi pusat gempa ubmi dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), gempa disebabkan sesar normal berarah NW-SE di selatan zona subduksi.
Letak gempa bumi di Samudra Hindia, kata Kasbani daerah yang menjadi pusat guncangan juga dipengaruhi faktor batuan sedimen berumur tersier dan endapan kuarter.
Keduanya menjadikan daerah itu rawan gempa bumi lantaran sifat sedimen berumur tersier yang mudah lapuk dan endapan kuarter yang bersifat lunak dan tidak kompak.
“Batuan sedimen berumur tersier dan endapan kuarter dapat mengaplifikasi guncangan gempa bumi sehingga daerah itu menjadi rawan guncangan,” ucap Kasbani.
Kasbani juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap gempa susulan. Meskipun demikian, gempa susulan yang terjadi dipastikan memiliki intensitas yang lebih kecil.
Bersamaan dengan itu, BMKG melalui akun Instagram @infobmkg juga telah memastikan bahwa gempa itu tidak berpotensi tsunami. Bagi masyarakat yang berada di pesisir Jawa Barat diperkirakan mengalami guncangan dengan intensitas III hingga IV Modified Mercalli Intensity (MMI).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dipna Videlia Putsanra