Menuju konten utama

Puncak Arus Balik di Jakarta-Cikampek Terjadi Senin Malam

Jalur tol Cikampek-Jakarta diperkirakan akan dilalui 92 ribu kendaraan selama hari Senin atau saat hari terakhir libur panjang Isra Mi'raj tahun 2017.

Puncak Arus Balik di Jakarta-Cikampek Terjadi Senin Malam
Kendaraan memadati ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2017) malam. Menjelang libur Isra Mi'raj volume kendaraan yang keluar dari Jakarta melintas ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek meningkat. ANTARA FOTO/Risky Andrianto.

tirto.id - Assistant Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga Cabang Bekasi, Dwimawan Heru Santoso memperkirakan puncak arus balik libur panjang Isra Mi'raj tahun 2017 di jalur tol Jakarta Cikampek akan berlangsung Senin malam, 24 April 2017. Puncak arus diperkirakan sudah mulai terjadi di jalur ini pada Senin sore.

Menurut Dwimawan, PT Jasa Marga Cabang Bekasi, Jawa Barat memprediksi arus lalu lintas di jalur tol Cikampek-Jakarta akan naik 24 persen, yakni dari 74 ribu kendaraan menjadi 92 ribu kendaraan per hari, pada hari Senin atau saat hari terakhir libur panjang Isra Mi'raj tahun 2017.

"Sehingga, total volume lalu lintas arus balik dalam rangka Peringatan Hari Isra Miraj pada Minggu-Senin, 23-24 April 2017 diprediksi sebesar 167 ribu kendaraan," kata Dwimawan di Kabupaten Bekasi pada Senin (24/4/2017) seperti dilansir Antara.

Menurut dia arus lalu lintas dari arah Bandung maupun Cikampek yang melewati gerbang tol Cikarang Utama diperkirakan mulai memadat pada pukul 16.30 WIB hingga malam hari ini.

Untuk itu, dia Dwimawan mengimbau pengguna tol Jakarta-Cikampek tak berlama-lama saat beristirahat di tengah perjalanan. Penggunaan tempat istirahat sementara sebaiknya hanya bersifat untuk melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) dan penggunaan toilet.

Dwimawan menambahkan PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi telah menyiapkan berbagai alternatif cara untuk antisipasi kepadatan kendaraan. Misalnya, dengan melakukan optimalisasi gardu exit (keluar) yang mengoperasikan 17 Gardu Reguler dan empat gerbang tol otomatis (GTO).

"Kami juga menyiapkan empat gardu tambahan yang digunakan untuk mengurai kemacetan bila memang terjadi," kata Dwimawan.

Namun, dalam kondisi darurat, untuk meningkatkan kapasitas transaksi di Gerbang Tol dilakukan optimalisasi kapasitas gerbang tol otomatis (GTO) menjadi manual atau bersifat fleksibel.

Selain itu, Dwimawan melanjutkan, alternatif pengurai kemacetan juga bisa dengan mengalihkan lalulintas yang mengarah ke Jakarta untuk keluar melalui gerbang tol (GT) Cikarang Barat II dan masuk kembali melalui Cikarang Barat IV.

Baca juga artikel terkait TOL JAKARTA-CIKAMPEK atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Reporter: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom