Menuju konten utama

Puluhan Ribu Pemudik Mulai Memadati Stasiun Pasar Senen

Para pemudik mulai mendatangi stasiun Pasar Senen, banyak yang datang lebih awal dari jadwal keberangkatan mereka agar tidak ketinggalan kereta.

Puluhan Ribu Pemudik Mulai Memadati Stasiun Pasar Senen
Calon pemudik menunggu keberangkatan kereta di depan pintu masuk pemberangkatan Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (13/6). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat terus didatangi oleh puluhan ribu pemudik yang hendak merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di sejumlah kota di Pulau Jawa.

Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, Selasa (20/6/2017), menunjukkan pemudik terus mendatangi Stasiun Pasar Senen secara bergelombang. Dengan beralaskan koran atau tikar, para pemudik itu menunggu waktunya check in di luar stasiun sambil duduk santai dan beristirahat.

Seorang pemudik bernama Muhammad Arif (40) berencana mudik ke Malang dengan kereta api Matarmaja keberangkatan pukul 15.15 WIB. Namun, dia dan keluarganya sudah tiba di Stasiun Senen sejak pukul 12.30 WIB.

"Saya takut ketinggalan kereta, makanya sengaja datang lebih cepat. Selain itu juga supaya nanti bisa masuk ke kereta lebih awal," kata Arif di Stasiun Pasar Senen.

Senada dengan Arif, penumpang lainnya bernama Ratna Sari (50) mengaku sengaja datang lebih awal. Ratna dan keluarganya hendak mudik ke Blitar dengan Kereta Api Brantas keberangkatan pukul 17.00 WIB, namun sudah tiba di Stasiun Pasar Senen sejak pukul 14.30 WIB.

"Saya sengaja datang cepat supaya nanti bisa cepat masuk ke kereta, lalu saya bisa menata barang-barang, jadi tidak berserakan ke mana-mana," ujar Ratna.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Humas Stasiun Pasar Senen, hari ini ada 25.891 pemudik yang akan diberangkatkan dari stasiun ini.

Ada 25 jadwal pemberangkatan kereta api reguler dan 12 jadwal pemberangkatan kereta api tambahan dari Stasiun Pasar Senen menuju kota-kota di Pulau Jawa.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo