tirto.id - Memasuki bulan Syaban, umat Islam dianjurkan berpuasa sunah. Jika diselaraskan dengan kalender masehi, Syakban 2023 jatuh pada bulan Februari. Lantas, sampai Maret tanggal berapa kaum muslim bisa berpuasa sunah Syakban?
Bulan Syakban adalah bulan ke-8 dalam kalender hijriah. Bulan ini kerap diisi oleh Nabi Muhammad saw. dengan memperbanyak amalan, terutama puasa. Bahkan, beliau berpuasa lebih banyak pada bulan ini dibanding bulan lain, di luar Ramadan.
Ibunda Aisyah radhiyallahu 'anha menggambarkan, Rasulullah saw. begitu memuliakan bulan Syakban dengan puasa sunah hingga sebulan penuh saat Syakban. Dikatakan Ibunda Aisyah:
“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syakban.” (HR. Bukhari, no. 1969 dan Muslim, no. 1156).
Puasa Syaban 2023 Sampai Maret Tanggal Berapa?
Merujuk pada Kalender Islam (Hijriyah) Tahun 2023 M Berdasarkan Kemungkinan Rukyatul Hilal Global, bulan Syakban 2023 dimulai pada Selasa, 21 Februari 2023. Dengan perhitungan tersebut, Syakban diperkirakan berlangsung selama 30 hari hingga 22 Maret 2023 mendatang.
Namun, Nahdlatul Ulama (NU) punya perhitungan berbeda. Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengumumkannya melalui surat Nomor 012/LF–PBNU/II/2023. Berdasarkan pengumuman tersebut, bulan Syaban 1444 H baru dimulai pada malam Rabu, 22 Februari 2023.
Keputusan NU tersebut didasarkan pada rukyatul hilal. Sebab, menurut pemantauan, tidak ada lokasi yang memberitahukan terkait hilal tanda 1 Syaban pada Senin, 20 Februari 2023. Artinya, puasa Syaban, menurut perhitungan NU, dapat dilakukan hingga 23 Maret mendatang.
Kendati begitu, terdapat pengecualian perhitungan. Apabila pada hari ke-29 Syakban atau 22 Maret 2023 dilakukan rukyat, lalu bulan sabit baru telah muncul, usia Syakban ditutup pada hari itu juga. Artinya Syaban hanya berusia 29 hari. Bulan Ramadan pun tiba setelah berakhirnya Syakban.
Keutamaan Puasa Sunnah Syaban
Rasulullah saw. memperbanyak puasa di bulan Syakban karena periode waktu tersebut memiliki banyak keutamaan. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, Rasulullah saw. bersabda:
“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal salih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah.” (HR. Tirmidzi)
Syekh Nawawi al-Bantani, dalam kitab Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, menjelaskan beberapa keutamaan puasa Syaban. Salah satunya adalah mendapatkan syafaat Rasulullah saw. pada hari kiamat kelak.
Artinya, “Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).
Dalam sebulan penuh di waktu Syakban, ada beberapa bentuk puasa sunah yang dapat dilakukan. Di dalamnya meliputi puasa Senin dan Kamis, puasa ayamul bidh, dan puasa Daud
Puasa Sunnah Bulan Syaban 1444 H
Selama Syakban berlangsung, umat Islam dapat melakukan beberapa amalan puasa sunah yang terdapat tuntunannya melalui As Sunah atau hadis. Berikut jenis puasa sunnah untuk menghidupkan bulan Syakban:
1. Puasa Senin dan Kamis
Sesuai namanya, puasa sunah ini dilakukan setiap Hari Senin dan Kamis. Mengutip NU Online, Rasulullah saw. sangat menjaga amalan ini dalam kehidupannya. Hari Senin dan Kamis juga memiliki keutamaan menurut sabda beliau:
"Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa". (HR Tirmidzi)
Dalam riwayat lain juga disebutkan Nabi Muhammad saw. bersabda:
"Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652)
Selama bulan Syakban 1444 H, kaum muslim dapat mengerjakan puasa Senin dan Kamis ini. Puasa Senin dan Kamis, selama Syakban, jatuh pada tanggal 23 dan 27 Februari 2023, lalu 6,9,13, 16, dan 20 Maret 2023.
2. Puasa ayamul bidh
Puasa ayamul bidh adalah puasa yang dilakukan tiga hari di pertengahan bulan dalam kalender hijriah. Patokannya bisa merujuk pada posisi bulan yang sedang purnama atau di tanggal 13, 14. 15 Syakban 1444 hijriah. Puasa ayamul bidh dalam bulan Syakban 1444 H jatuh pada tanggal 6, 7, dan 8 Maret 2023.
Salah satu dalil dituntunkannya puasa ayamul bidh dapat ditemukan melalui hadis yang disampaikan Abu Dzar. Rasulullah saw. bersabda:
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2424. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)
Sementara itu, keutamaan puasa ayamul bidh disampaikan pula oleh Rasulullah saw. melalui sabdanya yang disampaikan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash:
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
3. Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang mengikuti contoh dari Nabi Daud alaihissalam. Beliau sehari puasa, lalu besoknya tidak, dan begitu seterusnya secara berselang-seling.
Mengutip laman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, puasa Daud adalah puasa sunah yang paling utama. Umat muslim yang ingin memperbanyak amalan puasa bisa menunaikan puasa sunah ini.
Dari Abdullah bin Amr, Nabi Muhammad saw. bersabda mengenai puasa Daud seperti berikut:
“Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu adalah puasa Nabi Daud, dan puasa yang paling utama. Saya (Abdullah bin ‘Amr) berkata: Saya sanggup yang lebih baik dari itu. Nabi bersabda: Tak ada yang lebib baik dari puasa Nabi Daud itu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Fadli Nasrudin