tirto.id -
Kerugian itu bisa bisa terjadi, setidaknya, jika COVID-19 tak kunjung selesai hingga Desember 2020.
"ASDP tidak pernah rugi setelah sekian puluh tahun. Sejak Maret 2020, kami melakukan stress test terhadap keadaan. Dari kondisi laba sampai rugi. Semua skenario sudah dibuat semuanya rugi itu sudah ada," ujar Ira dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Rabu (29/4/2020).Kondisi lebih baik digambarkan Ira pada skenario kedua, yakni jika wabah selesai pada Agustus 2020. ASDP, kata dia, bisa bertahan meski rugi Rp291 miliar.Terakhir, jika pandemi berakhir di penghujung Mei seperti optimisme Presiden Jokowi, kerugian ASDP bisa ditekan menjadi Rp68 miliar.
"Skenario 1 itu kita lakukan Maret sampai Mei berdasarkan hasil stress test di periode itu kami merugi Rp68 miliar. Skenario ke 2 jika 6 bulan itu sampai Agustus kami minus Rp291 miliar, kemudian di skenario ke 3 adalah 10 bulan atau sampai Desember di sini paling parah," terang dia.
Hingga Kuartal pertama2020, perseroan masih mendapatkan laba sebesar Rp68 miliar yang didukung pengaruh performa baik di Januari dan Februari. Ira, menghitung masa transisi bisnis dapat kembali pulih dalam durasi 3 bulan setelah pandemi corona berkahir.
Jika pun Corona akhirnya selesai pada skenario terburuk, ASDP hanya dapat bertahan hidup hingga pertengahan Juni 2021 dengan asumsi tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.
"Dengan rasio likuiditas paling buruk maka ASDP bisa hidup kurang lebih hingga pertengahan Juni 2021, jika asumsinya kami tidak mendapatkan cash in sama sekali," ujarnya.
"(likuiditas buruk) terjadi kalau tidak dapat cash in sama sekali," tandasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana