tirto.id - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan swasta yang menyediakan layanan komunikasi berbasis satelit pertama Indonesia, berencana meluncurkan satelit baru bertajuk “PSN VI.” Rencana tersebut termuat dalam acara penandatangan kerja sama antara PT PSN Enam Indonesia, anak usaha PT PSN, dengan Export Development Canada (EDC), perusahaan pembiayaan asal Kanada, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (5/12).
Chief Executive Officer PSN, Adi Rahman Adiwoso mengatakan bahwa biaya satelit tersebut berada di angka 230 juta dolar AS. EDC, menanggung lebih dari setengah biaya proyek satelit tersebut. “230 juta dolar AS total project cost di mana 70 persen pinjaman, 30 persen merupakan modal,” terang Adi.
Direktur Infratsruktur EDC Tusher Handieker mengatakan bahwa kerjasama perusahaannya dengan PSN merupakan “bantuan bagi teknologi telekomunikasi Indonesia.” Ia menilai bahwa kerjasamanya ini merupakan “salah satu kesuksesan EDC.”
Satelit PSN VI merupakan satelit berjenis HTS alias High Throughout Satellite. PSN VI dirancang memiliki kapasitas broadband hingga 15 Gbps yang memanfaatkan frekuensi C Band dan Ku Band.
PSN VI direncanakan untuk “dipasang” pada slot 146 derajat bujur timur. Ia diharapkan akan meluncur ke angkasa pada kuartal-4 tahun 2018. Menurut rencana, satelit PSN VI akan diluncurkan memanfaatkan roket milik SpaceX, startup roket bikinan Elon Musk.
Rencana peluncuran PSN VI mengungkit kembali pentingnya satelit bagi Indonesia. Menurut Menteri Komunikasi dan Informastika, Rudiantara, yang hadir dalam acara itu, terdapat 140an ribu titik yang harus dihubungkan. “Di Indonesia kita ini suply-nya lebih rendah daripada demand. Kita kekurangan pasokan satelit,” Rudiantara mengakui.
Menurutnya, pemerintah berencana membangun satelit yang memiliki kapasitas lebih besar daripada apa yang dimiliki PSN kini.
“PSN ingin menjadi perusahaan penyedia satelit dengan broadband tertinggi (di Indonesia), tapi tidak sampai tahun 2022. Pemerintah akan membangun throughput satelite,” kata Rudiantara.
Rudiantara mengingatkan bahwa satelit yang kelak dibuat pemerintah tak akan mengganggu PSN karena memiliki pangsa pasar yang berbeda. “Tidak akan berkompetisi dengan PSN. PSN kan swasta. Satelit pemerintah untuk pemerintah,” tegasnya.
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Agung DH