Menuju konten utama

PSIS Tunjuk Eks Pelatih Persis Solo Sebagai Asisten Jafri Sastra

Widyantoro diberi mandat untuk jadi asisten pelatih PSIS Semarang, membantu tugas Jafri Sastra.

PSIS Tunjuk Eks Pelatih Persis Solo Sebagai Asisten Jafri Sastra
Sejumlah suporter klub sepak bola PSIS Semarang yang tergabung dalam Panser Biru melakukan gerakan koreografi saat mendukung timnya melawan Persib Bandung dalam pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (18/11/2018). PSIS mengalahkan Persib Bandung dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

tirto.id - Sebelum bergerak merekrut pemain di bursa transfer Liga 1, PSIS Semarang lebih dulu melakukan perubahan dalam komposisi tim pelatih. Usai memastikan Jafri Sastra sebagai pelatih musim 2019, Mahesa Jenar resmi menunjuk Widyantoro sebagai asisten pelatih per Senin (14/1/2019.

"Kemarin kita ada rencana akan merekrut legenda PSIS untuk bisa gabung, coach Wiwid [Widyantoro] salah satu kandidatnya. Sekarang coach Wiwid resmi jadi asisten pelatih PSIS selama satu musim," ungkap General Manager PSIS, Wahyoe 'Liluk' Winarto seperti dilansir laman resmi klub.

Widyantoro sebenarnya bukan nama asing dalam sepak bola Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Usai meninggalkan Persis, Widyantoro sebenarnya mendapat tawaran melatih dari sejumlah klub Liga 2. Namun, ia menolak satu per satu tawaran tersebut karena ingin menjajal atmosfer Liga 1 bersama PSIS, kendati posisinya adalah sebagai asisten pelatih.

"Kemarin memang ada tawaran dari beberapa klub tapi di Liga 2. Saya mempertimbangkan PSIS mengingat adanya tantangan terkait atmosfer di Liga 1 dan komunikasi yang sangat baik dengan manajemen PSIS," kata Widyantoro.

Widyantoro berjanji akan sekuat tenaga menyumbangkan tenaganya untuk memajukan sepak bola PSIS dan Semarang. Apalagi, ia lahir di Magelang yang notabene merupakan lokasi kandang Mahesa Jenar musim depan (Stadion Moch Soebroto).

"Harapan saya, semoga saya bisa memberikan kontribusi positif untuk PSIS. Nantinya bisa belajar ke head coach [Jafri Sastra]," pungkas Widyantoro.

Musim 2019 ini, PSIS Semarang menargetkan mampu finis di papan atas. Target ini jelas naik dibanding pada Liga 2 2018.

Mahesa Jenar sempat memulai musim 2018 dengan kurang meyakinkan. Ditangani pelatih Vincenzo Annese, PSIS sebenarnya tampil atraktif, namun selalu kesulitan meraih kemenangan dan jadi langganan papan bawah.

Peralihan kursi kepala pelatih ke Jafri Sastra akhirnya menandai titik balik PSIS pada putaran kedua. Mereka akhirnya mampu finis di peringkat 10 klasemen akhir Liga 1 dengan capaian 46 poin.

Baca juga artikel terkait LIGA 1 2019 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan