tirto.id - Ketua fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan sejauh ini masih banyak tenaga pengajar yang belum mengetahui hibah yang dianggarkan Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI untuk rumah ibadah dan operasional guru agama.
Anggara meminta kepada Dikmental DKI agar diperlukan sosialisasi secara berkelanjutan.
"Kita temukan di lapangan itu banyak yang belum tahu ada program itu. Ini menjadi catatan untuk dimasifkan sosialisasinya. Karena kan operasional guru agama ini tidak hanya untuk guru muslim saja,” kata Anggara melalui keterangan tertulisnya, Senin (10/4/2023).
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI menuturkan, bahwa banyak masukan yang disampaikan oleh pengurus rumah-rumah ibadah yang belum mengetahui program bantuan rumah ibadah ini.
Bantuan Operasional Rumah Ibadah (BOTI) maupun bantuan untuk guru agama punya tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan maupun spiritualitas warga Jakarta. Ia meminta lebih digencarkan lagi sosialisasinya agar kesempatannya merata.
Berdasarkan catatannya, tahun 2022 jumlah tempat ibadah yang mendapatkan BOTI dari APBD DKI mencapai ribuan tempat ibadah. Besarannya sebanyak Rp 2 juta rupiah per bulan untuk tempat ibadah besar seperti masjid, gereja, pura, vihara dan kelenteng. Sementara untuk tempat ibadah kecil seperti musala mendapat hibah sebesar Rp 1 juta per bulan.
Jumlahnya terdiri atas 3.000 masjid, 3.300 musala, 1.379 gereja protestan. Selain itu, terdapat pula insentif bagi pendeta, pastor, guru sekolah minggu hingga marbot sebesar Rp500 ribu per bulan. BOTI juga diberikan untuk 39 vihara maupun 15 pura termasuk insentif untuk pengelolanya dengan besaran yang sama.
“Sosialisasikan bagaimana masjid dan musala dapat bantuan, begitu juga gereja, vihara, pura, dan kelenteng. Kita memang punya kuota setiap tahunnya, tinggal diseleksi saja, yang penting ada pemerataan informasi,” pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri