Menuju konten utama

Programmer Rusia Ditangkap Terkait Kasus Retas Email AS

Seorang programmer komputer Rusia, Pyotr Levashov, telah ditangkap di bawah perintah penangkapan internasional diduga terkait peretasan email saat pilpres AS di Kota Barcelona, Spanyol, Minggu (9/4/2017).

Programmer Rusia Ditangkap Terkait Kasus Retas Email AS
Ilustrasi. Hacker

tirto.id - Seorang programmer komputer Rusia, Pyotr Levashov, telah ditangkap di bawah perintah penangkapan internasional di Kota Barcelona, Spanyol, menurut juru bicara kedutaan Rusia di Madrid, Minggu (9/4/2017).

Tidak jelas mengapa Levashov ditangkap. Juru bicara kedutaan menolak untuk memberikan rincian penangkapannya, dan polisi Spanyol serta kementerian dalam negeri tidak tersedia untuk komentar pada hari Minggu, seperti dikutip dari Antara.

Stasiun televisi Rusia RT melaporkan bahwa Levashov ditangkap di bawah perintah penangkapan internasional AS dan diduga terlibat dalam serangan hacking terkait dengan dugaan campur tangan dalam pemilu AS tahun lalu.

Peter Carr, juru bicara divisi kriminal Departemen Kehakiman AS, mengatakan: "Kasus AS tetap di bawah segel, jadi kami tidak memiliki informasi untuk diberikan pada saat ini."

Divisi kriminal terpisah dari divisi keamanan nasional, yang bertanggung jawab untuk menyelidiki kejahatan cyber yang disponsori negara.

Seorang pejabat Departemen Kehakiman AS mengatakan itu adalah masalah kriminal tanpa koneksi keamanan nasional.

Pihak berwenang Spanyol memberi tahu kedutaan Rusia mengenai penangkapan Levashov pada hari Jumat, kata juru bicara kedutaan.

Pada bulan Januari, polisi Spanyol menangkap programmer komputer lain asal Rusia, yang namanya diberikan sebagai "Lisov" dan yang diburu oleh Amerika Serikat karena diduga memimpin jaringan penipuan keuangan.

Pemerintah AS telah secara resmi menuduh Rusia meretas email Partai Demokrat untuk membantu kampanye Presiden Republik Donald Trump. Kongres AS juga memeriksa hubungan antara Rusia dan Trump selama kampanye pemilu.

Para pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, telah berulang kali membantah bahwa Rusia berusaha mempengaruhi pemilu AS.

Baca juga artikel terkait RUSIA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri