tirto.id - Quique Setien resmi ditunjuk oleh Barcelona sebagai pelatih baru menggantikan Ernesto Valverde yang dipecat pada Selasa (14/1/2020) waktu Indonesia. Sukses memamerkan sepak bola menyerang saat di Real Betis, apakah Setien akan menolong Barca di putaran kedua musim 2019/2020?
"Quique Setien yang berusia 61 tahun akan menjadi pelatih baru FC Barcelona. Sosok dari Cantabria, Spanyol utara, datang ke Barcelona setelah menangani Racing Santander, Poli Ejido, Logrones, Lugo, Las Palmas, dan Betis," keterangan Barcelona melalui situs web resmi mereka.
Barcelona akan mengikat Quique Setien dengan kontrak selama 2,5 musim hingga 30 Juni 2022. Dengan demikian, Setien tidak akan berstatus pelatih interim setelah Valverde dipecat hingga ada juru taktik baru musim depan. Di sisi lain, ini berarti peluang Xavi Hernandez (Al-Sadd) menangani Barca tertutup setidaknya hingga musim panas 2022 pula.
Barcelona menegaskan, penunjukan Quique Setien tidak terlepas dari sepak bola yang ditawarkan sang juru taktik, karena "Sepanjang kariernya, ia adalah penganut sepak bola menyerang yang mengandalkan penguasaan bola, yang atraktif untuk fans."
Seperti Ernesto Valverde, Quique Setien terlebih dahulu berkarier sebagai pemain profesional sebelum menjadi pelatih. Setien pernah tampil selama 12 musim untuk Racing Santander. Selain itu, ia juga pernah berseragam Atletico Madrid, Logrones, dan Levante.
Ketika menjadi pelatih, Quique Setien memang belum pernah menangani klub besar Spanyol selain Real Betis. Namun, ia adalah salah satu juru taktik paling berpengalaman di sepak bola Spanyol. Setien sudah menangani Racing Santander sejak Oktober 2001.
Nama Setien menjadi sorotan, terutama setelah kesuksesannya di Las Palmas dan Real Betis. Dalam dua musim sejak 2015/2016, ia membuat Las Palmas bertahan di Primera Division dengan permainan atraktif.
Demikian pula saat menangani Real Betis sejak musim 2017/2018 hingga musim lalu. Pada musim pertama, Setien membawa kubu Benito Villamarin masuk ke Liga Eropa.
Pada musim 2018/2019, Betis memang finis di urutan 10 Liga Spanyol. Namun, Setien membawa mereka menaklukkan sang juara Barcelona 3-4 di Camp Nou pada 11 November 2018, dan memukul Real Madrid 0-2 di Santiago Bernabeu dalam laga terakhir kompetisi.
Misi Menyelamatkan Barcelona
Dalam 2,5 tahun selama ditangani Ernesto Valverde, Barcelona sebenarnya mampu meraih 4 gelar, yaitu 2 gelar Liga Spanyol, 1 Copa del Rey, dan 1 Supercopa de Espana. Namun, di era Valverde pula, Barca dua kali gagal lolos ke babak berikutnya di Liga Champions meskipun sudah unggul masif.
Pada musim 2017/2018 mereka dikandaskan AS Roma di perempat final meski sudah unggul 4-1 di leg pertama. Musim berikutnya, Barca terhenti di semifinal oleh Liverpool meskipun menang 3-0 di Camp Nou.
Dalam laga terakhir Barcelona sebelum Valverde dipecat, Blaugrana tumbang 2-3 atas Atletico Madrid di Piala Super Spanyol. Meskipun mendominasi laga, bahkan unggul 2-1 hingga 9 menit terakhir, Barca tetap tersingkir karena buruknya koordinasi lini belakang dan mental.
Namun, tantangan untuk Quique Setien tidaklah mudah. Dia menggantikan Valverde justru ketika Barcelona masih ada di puncak klasemen Liga Spanyol, unggul selisih gol dari Real Madrid. Selain itu, dari segi statistik di LaLiga, Barca tetaplah tim dengan penguasaan bola tertinggi (rata-rata 61 persen) dan gol terbanyak (49 gol).
Tak dapat dikesampingkan, Setien akan kehilangan Luis Suarez, penyerang utama klub, hingga empat bukan ke depan. Meskipun masih ada Lionel Messi dan Antoine Griezmann, sang juru taktik bakal tidak punya tim yang benar-benar sempurna ketika Barca memasuki laga-laga krusial di Liga Spanyol, Liga Champions, dan Copa del Rey sekaligus.
Editor: Agung DH