tirto.id - Pemilik nama lengkap Fernando atau yang akrab dipanggil Nando merupakan salah satu peserta Clash of Champions yang mendapat sorota. Nando mampu bertahan hingga TOP 6, namun ia harus tereliminasi pada episode 10 pekan lalu.
Clash of Champions merupakan sebuah serial game show yang digelar oleh Ruangguru. Mahasiswa dari berbagai kampus akan berkompetisi satu sama lain melalui sejumlah tantangan yang menguji kemampuan mereka di bidang matematika, deduksi, dan hafalan.
Acara tersebut dapat disaksikan secara online melalui platform Youtube, TikTok, dan aplikasi Ruangguru sebagai inisiator.
Profil dan Biodata Fernando Ares Peserta TOP 6 Clash of Champions
Nando merupakan lulusan kampus ternama di Singapura yakni S1 Environmental Science di Nanyang Technological University (NTU) dengan GPA 4,38/5.00.
Di Instagram pribadinya, @fernando.ares pernah mengungkap dalam sesi QnA, selama kuliah ia mempelajari tentang bumi dan segala hal yang berkaitan dengannya. Ia juga mengambil spesialisasi geografi dan mempelajari tentang batuan.
Nando merupakan lulusan SMA Sutomo 1 Medan dan SMP Wiyata Dharma Medan. Selama menempuh SMA Sutomo 1 Medan, ia menyabet beberapa medali di Olimpiade Geografi.
Berikut daftar kejuaraan yang Nando ikuti sebagaimana dilansir dari lamar Linkedin pribadinya, Fernando Kho:
- Olimpiade Geografi Nasional (2017) | Medali Perunggu
- Olimpiade Geografi Nasional (Olgenas) 2018 Universitas Gadjah Mada | Medali Perak
- Olimpiade Geografi Internasional 2018 | Medali Perak
- Olimpiade Geografi Internasional 2019 | Medali Emas (Peringkat 6 dunia secara keseluruhan)
- Juara 1 Natixis Business Ideathon Hacktivity (2022)
- Finalis (Top 5) Indonesia Investment Banking Competition (2023)
- Finalis (Top 10) Indonesia Investment Banking Competition (2022)
- Semifinalis (Top 20) Indonesia Investment Banking Competition (2021)
- Finalis (Top 6) Kompetisi Pasar Modal Nasional Diponegoro (2021)
Fakta-Fakta tentang Nando Clash of Champions
berikut fakta menarik tentang Nando Clash oif Champions, mahasiswa berprestasi lulusan NTU Singapore:
1. Menjadi petugas KPPS saat pemilu 2024
Saat Pemilu 2024, Nando turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu. Ia bertugas sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN).Tugas ini ia kerjakan di tengah kesibukannya menjadi mahasiswa di NTU Singapore. Bahkan Nando harus menempuh perjalanan 3 jam menggunakan transportasi umum dari kampus menuju KBRI untuk bertugas menjadi KPPSLN.
Nando memang tertarik pada isu-isu politik dan pembahasan pemilu. Ketertarikan ini bermula dari salah satu temannya yang merupakan aktivis di media sosial “What is Up, Indonesia?” yang membahas pemilu serta isu politik lainnya.
Nando kemudian ditawari untuk join sebagai co-host dalam salah satu acaranya, yakni Bijak Memilih. Berawal dari itu, Nando mulai penasaran dan belajar tentang pemilu, peran anak muda serta pengaruhnya dalam pemilu
2. Tidak memiliki WhatsApp Channel
Di tengah prestasi dan pengalamannya yang mentereng, Nando tampak jarang membagikan cerita kesehariannya di media sosial. Hal ini membuat penasaran banyak orang. Bahkan di antara banyak peserta CoC, Nando tidak memiliki Whatsapp Channel.3. Kegiatan sosial
Selain berprestasi di bidang akademik, Nando juga pernah bergabung dalam berbagai komunitas. Salah satunya ialah komunitas Balik Kampoeng, sebuah komunitas kemanusiaan yang beranggotakan mahasiswa Indonesia di NTU.Komunitas ini bergerak dan berdedikasi untuk membantu masyarakat Indonesia yang kurang mampu.
Sebagaimana dilansir dari akun Instagram, @balik.kampoeng, Nando merupakan relawan yang aktif berpartisipasi dan pernah menjabat sebagai wakil presiden komunitas.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra