Menuju konten utama

Presiden Resmikan Pembangkit Listrik Bergerak 500 MW

Presiden Jokowi meresmikan Pembangkit Listrik Bergerak. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah. Harapannya investor masuk ke daerah dan membuka lapangan kerja.

Presiden Resmikan Pembangkit Listrik Bergerak 500 MW
Kapal pembangkit listrik Karadeniz Powership Yasin Bey milik Karpowership, anggota Grup Energi Karadeniz, Istanbul, Turki, berlabuh di perairan Desa Waai, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (16/3). Kapal pembangkit listrik yang memiliki kapasitas 60 MW tersebut tiba di Ambon pada Rabu (15/3). Pengoperasian kapal pembangkit listrik tersebut bertujuan untuk memperkuat pelayanan PT PLN (Persero) dalam mengatasi masalah kekurangan pasokan listrik di Pulau Ambon. ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meresmikan secara serentak 8 pembangkit listrik bergerak (PLB) (mobile powerplant) dengan kapasitas daya 500 MegaWatt (MW), yang dipusatkan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Sabtu (18/3/2017).

"Alhamdulillah semuanya sudah selesai sebanyak 500 MW. Karena masyarakat keluhannya sama, kekurangan listrik byar-pet di semua provinsi kota dan kabupaten," kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, pemilihan mobile power plant karena pembangunannya lebih cepat dibandingkan dengan pembangkit listrik yang menggunakan batubara. Pembangunan proyek listrik dengan tenaga batubara bisa mencapai bisa sampai 4,5 tahun sampai lima tahun.

"Oleh sebab itu kenapa dipilih mobile power plant karena membangunnya lebih cepat," tegas Presiden.

Presiden menilai bila kebutuhan listrik terpenuhi maka akan memudahkan para investor. Dengan tersedianya listrik maka industri akan bertumbuh sehingga membuka lapangan pekerjaan di sebuah daerah.

"Kalau listriknya tidak disiapkan bagaimana investor mau membangun hotel? Bagaimana investor mau membangun industri? Siapa yang mau kalau tidak ada listriknya. Padahal hal itu dapat membuka lapangan lapangan pekerjaan bagi penduduk di provinsi di kota dan di kabupaten itu," kata Jokowi.

Selain itu, PLB ini juga menguntungkan karena dapat dipindahkan suatu saat ke tempat lain.

"Tapi juga perlu saya ingatkan bahwa ini adalah MPP, 'mobile power plant', yang bisa dipindah-pindahkan ke tempat lain kalau memang tempat itu sangat membutuhkan kalau di sini sudah penuh. Kapasitasnya sudah bisa dipenuhi, bisa saja mesin ini dipindahkan ke provinsi lain," ungkap Presiden.

Seperti dikutip Antara, 8 PLB itu antara lain:

1. Pembangkit Listrik Bergerak Jeranjang - Lombok dengan daya (2x 25 MW) beroperasi sejak 27 Juli 2016.

2. PLB Air Anyir - Bangka (2x 25MW) mulai beroperasi 13 September 2016.

3. PLB Tarahan - Lampung (4x 25MW) mulai beroperasi 29 September 2016.

4. PLB Nias (1x 25 MW) mulai beroperasi 31 Oktober 2016.

5. PLB Pontianak (4x 25 MW) mulai beroperasi 8 November 2016.

6. PLB Balai Pungut, Riau (75 MW) mulai beroperasi 13 November 2016.

7. PLB Suge - Belitung (1 x 25 MW ( Roll Suge) mulai beroperasi 22 November 2016.

8. PLB Paya Pasir Medan (75 MW)( Roll Paya Pasir ) mulai beroperasi 9 Desember 2016.

Baca juga artikel terkait LISTRIK atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH