Menuju konten utama

Presiden Prancis Jamin Euro 2016 Aman dari Aksi Mogok & Teror

Pemerintah Prancis memberikan jaminan bahwa penyelenggaraan Euro 2016 akan berjalan dengan baik dan tak terpengaruh aksi mogok para pekerja transportasi. Ancaman yang perlu diwaspadai dengan lebih serius, menurut pemerintah setempat adalah terorisme. Hal ini ditunjukkan selama beberapa hari ini pemerintah Prancis telah melakukan sejumlah penangkapan terhadap terduga teroris garis kanan Prancis.

Presiden Prancis Jamin Euro 2016 Aman dari Aksi Mogok & Teror
Presiden Prancis Francois Hollande. FOTO/Reuters/Philippe Wojazer.

tirto.id - Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan bahwa dirinya tak paham dengan kekhawatiran atas aksi mogok transportasi oleh para pekerja akan mengganggu penyelenggaraan Piala Euro 2016 yang akan mulai pada 10 Juni hingga 10 Juli mendatang. Ia memberi jaminan bahwa penyelenggaraan Euro 2016 akan berjalan dengan baik dan tak terpengaruh oleh aksi tersebut.

“Tidak ada seorang pun yang akan memahami jika kereta dan pesawat tidak mau mengantarkan penggemar sepak bola, sekalipun kompetisi itu sendiri tidak ada kaitannya dengan ketakutan,” kata Hollande kepada radio France Inter pada Minggu (5/6/2016) sebagaimana dikutip Reuters.

Pernyataan Hollannde itu dikuatkan oleh Menteri Keuangan Michel Sapin. Sapin mengatakan aksi mogok itu tidak mempengaruhi perekonomian nasional Prancis.

Sebelumnya, Prancis telah bersiap untuk menghadapi kemungkinan terjadinya aksi teror dan segala bentuk kekerasan serta kerusuhan selama turnamen terbesar di Benua Biru itu berlangsung. Terakhir, aparat keamanan Prancis telah menciduk seorang pria berusia 25 tahun yang berkaitan dengan kelompok garis kanan. Menurut otoritas Prancis saat penangkapan lelaki itu kedapatan membawa sejumlah bahan peledak, senjata dan amunisi.

Sebagaimana dilansir oleh sejumlah media Prancis, pria itu besar kemungkinan akan menyerang masjid atau sinagoga tempat ibadah orang Yahudi.

Pekan lalu kepolisian Prancis juga menggeledah rumah di kawasan timur Prancis dan menemukan bahan-bahan untuk membuat bom serta kaos bergambar simbol kelompok ekstremis garis kanan.

Pengungkapan potensi teror tersebut makin membuat masyarakat Eropa ketakutan, apalagi setelah penangkapan seorang warga Prancis di Ukraina karena kedapatan membawa sejumlah senjata yang direncanakan bakal digunakan untuk melakukan serangkaian serangan di Prancis.

Pria yang oleh media diidentifikasi bernama Gregoire M itu membawa tiga peluncur roket, sekitar 100 detonator, 100 kilogram lebih bahan peledak berjenis TNT, dan setengah lusin senjata Kalashnikov laras panjang. Ia langsung diamankan setelah berusaha melewati perbatasan Polandia.

Bernard Cazenueve selaku menteri dalam negeri telah mengerahkan sekitar 90.000 aparat keamanan dan polisi untuk menjaga keamanan selama Euro 2016 berlangsung. Penjaga keamanan dan polisi anti huru-hara yang dikerahkan berjumlah sekitar 77.000 personil dan siap untuk disebar serta ditempatkan di titik-titik penyelenggaraan pertandingan dimana 13.000 aparat keamanan kota dan 1000 relawan juga selalu siap sedia.

Cazenueve berkata bahwa isu keamanan dari penyelenggaraan final Piala Prancis akan dijadikan bahan pelajaran berarti untuk menyusun perencanaan mengenai strategi pengamanan Piala Eropa 2016 di 10 stadion yang akan dipakai untuk memainkan pertandingan sejak babak penyisihan grup. Selama Euro, 51 laga akan digelar dan dihadiri oleh ratusan ribu orang serta ditonton oleh sekitar 2,5 miliar penduduk dunia.

Baca juga artikel terkait EURO 2016

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya