tirto.id - Terjadi penembakan di Paris Tengah pada Kamis (20/4/2017) malam yang mengakibatkan seorang polisi tewas dan melukai dua lagi.
Setelah insiden penembakan itu, Presiden Prancis Francois Hollande mengumumkan pertemuan pejabat pertahanan yang direncanakan diadakan pada pukul 08.00 waktu setempat Jumat (21/4/2017).
Seperti dikutip dari Antara, Presiden Prancis tersebut mengeluarkan satu pernyataan di luar Elysee Palace setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Bernard Cazeneuve dan Menteri Dalam Negeri Matthias Fekl.
Ia yakin bahwa serangan penembakan itu "berkaitan dengan teror". Hollande pun menjanjikan langkah keamanan "yang sepenuhnya siaga" bagi pemilihan presiden mendatang, yang dijadwalkan dimulai pada Minggu (23/4/2017).
"Setiap orang akan memahami bahwa perasaan saya bersama keluarga polisi yang tewas, dan polisi yang cedera," kata Hollande.
Penembakan itu terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat Kamis di jalan pertokoan Champs Elysees di Paris Tengah. Pelaku penyerangan ditembak hingga tewas.
Seorang polisi tewas karena luka-luka yang dialaminya ketika ditembak seorang penyerang di Paris, ibu kota Perancis, menurut sumber di kepolisian Paris.
Kepolisian mengatakan bahwa pencarian sedang dilakukan di tempat tinggal seorang penyerang di Paris timur.
Penyerang tersebut ditembak mati setelah melancarkan tembakan ke arah polisi di Champs-Elysees hingga langsung menewaskan satu polisi dan melukai satu lainnya.
Kelompok yang menyebut diri ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan penembakan terhadap polisi di Paris. ISIS menyatakan penyerang Paris itu sebagai salah satu tentaranya yang dinamai Abu Yousif, warga negara Belgia.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari