Menuju konten utama

"Prendjak" Berhasil Sabet Penghargaan di Festival Film Cannes

Film "Prendjak" karya Wregas Bhanuteja berhasil memenangkan pengharggan kategori bakat baru dalam sinema dunia di Festival Film Cannes 2016.

poster film prenjak karya wregas bhanuteja yang bersaing di festival film cannes 2016. foto/www.twitters.com

tirto.id - Sutradara muda Indonesia, Wregas Bhanuteja, berhasil mengantarkan film “Prendjak” besutannya memperoleh penghargaan film pendek terbaik di Festival Film Cannes 2016. Film “Prendjak berhasil meraih Leica Cine Discovery Prize dalam kategori Semaine de la Critique.

“Teruntuk, semua saudara, sahabat, dan keluarga kami di Indonesia. KAMI MENANG!

"Prenjak/ In The Year of Monkey" mendapat penghargaan film pendek terbaik di Semaine de la Critique Festival de Cannes 2016, dengan nama Leica Cine Discovery Prize pilihan jury utama. Terima kasih semua. Penghargaan ini untuk kalian semua!” tulis Wregas dalam akun Facebooknya.

Film “Prendjak” telah diputar sebanyak tiga kali di Festival Film Cannes dan mendapatkan respons yang sangat baik dari para penonton. Film ini rencananya akan diputar di Indonesia pada Juni 2016 mendatang.

“Prendjak” berhasil mengungguli film-film dari berbagai penjuru dunia dalam ajang La Semaine de la Critique ini. Penghargaan ini dikhususkan untuk menemukan bakat-bakat baru dalam dunia perfilman internasional. Beberapa pesaing “Prentjak” antara lain "Arnie" karya Rina B. Tsou (Taiwan/Filipina), "Ascensao" garapan Pedro Peralta (Portugal), "Campo de Viboras) buatan Cristèle Alves Meira (Portugal/Prancis), "Delusion is Redemption to Those in Distress" yang disutradarai oleh Fellipe Fernandes (Brasil).

Film peserta lainnya adalah "L'Enfance d'un Chef dari Antoine de Bary (Prancis), "Limbo" bikinan Konstantina Kotzamani (Yunani/Prancis), "Oh What a Wonderful Feeling" karya François Jaros (Kanada), "Le Soldat Vierge" karya Erwan Le Duc (Prancis) dan "Superbia" dari Luca Tóth (Hungaria).

Film “Prendjak” merupakan karya yang diproduksi oleh Wregas dan kawan-kawannya di Studio Batu. Film ini berkisah tentang seorang perempuan yang butuh uang sehingga rela menawarkan korek api kepada rekan kerjanya yang adalah seorang lelaki. Korek api itu dapat digunakan oleh si lelaki untuk melihat salah satu organ tubuh perempuan itu.

Baca juga artikel terkait FESTIVAL FILM CANNES atau tulisan lainnya dari Putu Agung Nara Indra

tirto.id - Film
Reporter: Putu Agung Nara Indra
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra