Menuju konten utama
Liga Champions 2019

Prediksi Barcelona vs Man United: Adu Kebintangan Messi & Pogba

Pengaruh Lionel Messi dan Paul Pogba bakal menentukan dalam prediksi Barcelona vs Manchester United di leg kedua babak perempat final Liga Champions 2018/2019.

Prediksi Barcelona vs Man United: Adu Kebintangan Messi & Pogba
Pemain Manchester United Paul Pogba. FOTO/REUTERS

tirto.id - Duel antara Barcelona vs Manchester United di leg kedua babak perempat final Liga Champions 2018/2019 bisa menjadi ajang adu "kecanggihan" antara Lionel Messi dan Paul Pogba. Sama-sama menjadi pemain kunci dari kedua kubu, siapa yang bakal lebih berpengaruh dalam laga ini pada Rabu (17/4/2019) pukul 02.00 WIB di Camp Nou.

Lionel Messi adalah sumber gol bagi Barcelona. Ia bukan cuma mencetak 8 gol untuk pasukan Ernesto Valverde di Liga Champions, tetapi juga mengirimkan tiga assist. Messi juga total melepaskan 22 umpan kunci. Pengaruh Messi untuk kemenangan Barca juga bisa dilihat dari 5 kali ia terpilih sebagai man of the match.

Membandingkan pengaruh Messi dan Pogba untuk kemampuan ofensif tim masing-masing memang bukan hal yang adil. Namun, sang gelandang Perancis musim ini sudah mencetak dua gol dan satu assist di Liga Champions.

Pogba yang sekali terpilih sebagai man of the match di kompetisi Eropa, mampu melepas 15 umpan kunci dalam 8 laga di Liga Champions.

Ramalan Ibrahimovic

Menjelang leg pertama perempat final Liga Champions pada Kamis (11/4) lalu, Zlatan Ibrahimovic, mantan penyerang Barcelona dan Manchester United punya opini unik. Menurutnya, laga antara kedua tim akan dibedakan oleh seberapa besar pengaruh Messi atau Pogba.

"Messi tentu saja menciptakan perbedaan di setiap pertandingan yang dijalani, dan itu bukan rahasia. Sementara, Pogba juga melakukannya di United," terang Ibra dikutip Marca.

"Saya pikir ini akan menjadi pertarungan antara Messi dan Pogba, meski sepak bola adalah olahraga kolektif, kedua pemain akan membuat perbedaan, dan ini bakal menarik," tambahnya.

Gol di Old Trafford Berkat Messi

Dalam leg pertama lalu, berdasarkan statistik Whoscored, Lionel Messi memang tercatat hanya dinilai 6,9. Dia cuma melepaskan satu tembakan, berhasil melakukan 2 dribble dari lima kesempatan, dan memiliki akurasi umpan mencapai 82 persen.

Namun, satu-satunya gol yang tercipta dalam laga itu adalah berkat kecerdikan Messi. Ia dalam posisi dikawal Luke Shaw. Dalam posisi membelakangi gawang, Messi tampak hendak mendekati Sergio Busquets yang membawa bola.

Shaw terpancing, lalu tiba-tiba Messi melakukan sprint dan Busquets melepaskan umpan terobosan lambung. Messi menjangkau bola, mengirim umpan silang yang ditanduk dengan baik oleh Luis Suares, mengenai Shaw, dan masuk.

Gol itu tercantum sebagai bunuh diri Shaw, tetapi jelas adalah hasil kreasi La Pulga dengan kemampuan melihat ruang, trik menipu bek lawan, lari memburu bola, dan umpan silangnya.

Musim ini, Lionel Messi tidak hanya tajam di Liga Champions. Ia total mencetak 43 gol dalam 41 penampilan di semua kompetisi. Oleh karenanya, sekali lagi dia bisa menciptakan perbedaan di leg kedua, baik dengan kehadirannya saja seperti leg pertama, atau karena golnya.

Pogba Sebagai Pemecah Situasi

Sementara itu, di leg pertama Pogba mendapatkan nilai 6,2 dari Whoscored. Dia tidak melepaskan tembakan sama sekali. Akurasi umpan Pogba lebih baik dari Messi, 90 persen, tetapi itu terjadi karena ia lebih sedikit mengumpan. Pogba total mengirim 40 umpan, jauh di bawah La Pulga yang 78 kali.

Tetapi secara keseluruhan, Manchester United memang kalah dari Barcelona. Penguasaan bola tuan rumah hanya 33,6 persen berbanding 66,4 persen. Kubu Old Trafford unggul jumlah tembakan 10 berbanding 6, tetapi dari tembakan sejumlah itu, tidak ada satu saja yang mengarah gawang Marc Andre ter Stegen.

Kelebihan United atas Barcelona ada di duel udara. Mereka 11 kali memenangi aerial duel dibandingkan Barca yang cuma 7. Namun, duel udara itu lebih terjadi di tengah lapangan.

Padahal, dengan keunggulan tinggi tubuh para pemain United, kemampuan duel udara yang di atas Barca ini semestinya berkelindan dengan taktik lain Solskjaer di laga tersebut: mengirim umpan silang sebanyak-banyaknya. United tercatat mengirim 19 cross --14 di antaranya dari kanan--, berbanding 6 milik Barca. Di sini, peran Pogba yang memiliki tinggi 191 cm bisa penting.

Musim ini secara keseluruhan Pogba sudah mencetak 16 gol dalam 41 penampilan. 8 di antaranya diciptakan dari titik penalti, termasuk dua yang dikemasnya dalam laga terakhir MU kontra West Ham pada Sabtu (13/4/2019). Sisanya, 7 dari open play dan 1 set piece.

Pada pertandingan leg kedua melawan Barca ini, Solskjær mengatakan bahwa timnya perlu untuk mencetak gol. Jika bisa membobol Camp Nou lebih cepat, agregat akan sama kuat. Situasi bisa dibuat seperti dalam laga kontra PSG.

Salah satu harapan sang juru taktik adalah performa bagus dari barisan lini depan. Jika mereka gagal, ada Paul Pogba yang diandalkan Solskjaer bisa mencairkan situasi.

"Ini sangat penting. Kami perlu mencetak gol. Jika Romelu [Lukaku], Marcus [Rashford], Jesse [Lingard], Anthony [Martial] atau Alexis bermain, kami membutuhkan performa besar. Paul [Pogba] juga, dari semua pemain depan yang kami miliki," bebernya dikutip situs web resmi MU.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Olahraga
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus