tirto.id - Otoritas Prancis pada Rabu (8/6/2016) waktu setempat meluncurkan aplikasi untuk memunculkan dan meningkatkan kewaspadaan pengguna telepon seluler kala aksi terorisme atau serangan membahayakan muncul. Aplikasi ini adalah salah satu usaha untuk melindungi warga Prancis maupun warga Eropa lain yang sedang meramaikan Piala Eropa 2016 di Paris, Prancis, selama bulan Juni hingga Juli mendatang.
Bernard Cazeneuve selaku Menteri Dalam Negeri Prancis mengatakan bahwa peluncuran aplikasi yang bernama SAIP atau (Système d’alerte et d’information des populations) itu ditujukan untuk meningkatkan sirkulasi informasi publik saat sedang terjadi krisis. Serangan bulan November lalu dan potensi terorisme yang muncul belakangan ini menjadi alasan mendasar mengapa SAIP diluncurkan.
Sebagaimana dikutip dari The Guardian, aplikasi SAIP tersedia dalam bahasa Prancis dan Inggris. Aplikasi tersebut akan aktif saat terjadi serangan aksi terorisme di sekitar penggunanya dengan memunculkan kata “alert” alias “waspada” di layar, deskripsi singkat tentang apa yang sedang terjadi, dan saran bagaimana reaksi yang mesti segera diambil oleh si pengguna.
Meskipun layar telepon seluler akan berubah merah saat SAIP aktif, namun tak akan ada suara atau getaran agar orang-orang di dekat pengguna yang dimungkinkan bertindak sebagai pelaku tak membahayakan diri si pengguna SAIP, demikian dilansir Liberation.
Saat SAIP aktif, pengguna aplikasi bisa menyentuh opsi tombol informasi tentang reaksi yang bisa dilakukan atau informasi polisi yang sedang beroperasi di sekitar tempat kejadian. Aktifnya SAIP bahkan bisa dibagikan di media sosial Facebook dan Twitter serta terus diawasi oleh pemerintah.
SAIP sebenarnya hanya akan aktif jika terjadi serangan atau ledakan bom, namun otoritas yang mengurusi aplikasi tersebut akan memperbaharui SAIP agar bisa mewaspadai kecelakaan industri, banjir, atau kondisi darurat lain.
Editor: Iswara N Raditya