tirto.id - Capres 02, Prabowo Subianto mengatakan, sudah saatnya Indonesia mengurangi pemborosan dari kerja-kerja orang partai dan legislatif yang kerap menggunakan anggaran kunjungan kerja atau jalan-jalan ke luar negeri.
"Kita harus kurangi pemborosan, saya sudah umumkan di mana-di mana, Insyaallah, kalau saya dapat mandat dari rakyat, maaf, saya akan kurangi anggaran-anggaran untuk jalan-jalan keluar negeri, akan saya kurangi," kata dia di Hotel Bidakara, Kamis (28/2/2019) sore.
Prabowo bercerita, Partai Gerindra sudah membuat peraturan, anggota legislatif fraksi partainya tidak boleh ke luar negeri. Mereka harus ke kabupaten, kecamatan, hingga desa-desa turun ke masyarakat.
"Tapi yang namanya bangsa Indonesia kadang-kadang sulit juga," kata dia.
Ia juga bercerita, pernah didatangi oleh dua orang kadernya dari sebuah kabupaten. Kedua orang itu merupakan anggota DPRD dari Fraksi Gerindra di sebuah provinsi. Namun, Prabowo enggan menyebut namanya.
"Minta maaf, Pak. Saya dari kabupaten ini, kami dari DPRD berencana mau ngirim studi banding ke Hongkong," kata salah seorang anggota legislatif itu, seperti disampaikan Prabowo.
"Kabupaten itu ya mayoritas hidup dari pertanian, dari nelayan, kok ke Hongkong ya studi bandingnya?" ujar Prabowo, disusul seluruh audiens tertawa.
Prabowo berkata, kedua anggota legislatif itu mengaku belum pernah ke luar negeri seumur hidup mereka. Sehingga mereka minta dispensasi dari peraturan partai.
"Pemimpin Indonesia kadang-kadang terlalu kasihan, sudah dikasih kebijakan tapi bagaimana kasihan juga, jadi saya bilang yaudah, saya kasih. Jarang-jarang saya kasih dispen," kata dia.
Namun, Prabowo mengaku heran jika masih ada saja ada anggota-anggota yang sudah sering ke luar negeri tapi masih sering minta ke keluar negeri lagi.
"Kita harus ubah budaya kita, untuk mengurangi hal-hal yang bersifat konsumtif, lebih baik karena perjalanan ke luar negeri itu sekitar 20 triliun rupiah. Bayangkan," katanya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali