Menuju konten utama
Pilgub Jatim 2018

PPP Masih Menimbang Pilihan Mendukung Khofifah

PPP belum memutuskan pilihan untuk masuk koalisi partai pengusung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018. Meski mempertimbangkan pilihan itu, PPP masih ingin mendengar aspirasi para Kyai NU di Jawa Timur.

PPP Masih Menimbang Pilihan Mendukung Khofifah
(Ilustrasi) Vokalis Slank Kaka bernyanyi bareng Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam konser musik bertajuk Silaturahmi Merajut Kebangsaan di Ponpes Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (17/9/2017). ANTARA FOTO/Syaiful Arif.

tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP Achmad Baidowi menyatakan partainya sedang mempertimbangkan pilihan untuk bergabung dengan koalisi partai yang mendukung pencalonan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018.

"Khofifah sudah daftar ke DPP (PPP)," kata Baidowi saat dihubungi Tirto pada Rabu (4/10/2017).

Dia menambahkan, "PPP sendiri karena tak punya kecukupan kursi, maka harus berkoalisi. Di antaranya menjajaki komunikasi dengan parpol yang akan mengusung Khofifah."

Menurut Baidowi, sebagai partai dengan konstituen berbasis NU di Jatim, PPP harus berhati-hati dalam menentukan keputusan terkait Pilgub Jatim. Apalagi, PKB sudah memutuskan mendukung pencalonan Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Karena itu, dia menegaskan, PPP tidak terburu-buru untuk menyatakan dukungan untuk Khofifah. Partai berlambang Ka`bah itu akan terlebih dahulu mendengarkan aspirasi kiai-kiai NU di Jatim.

"Beberapa waktu lalu Ketum (PPP) Romi (Romahurmuziy) sudah berkomunikasi dengan KH. Muhammad Syamsul Arifin di Ponpes Darul Ulum Banyuanyar, Pamekasan, Madura. Juga (berkomunikasi dengan) KH. Azaim Ibrahimy di Sukorejo, Situbondo," Baidowi mencontohkan.

Meski begitu, kata Baidowi, dalam pertemuan tersebut dua kiai tersebut belum menyarankan satu pun nama kandidat yang layak didukung oleh PPP di Pilgub Jatim.

"Beliau berdua hanya menyarankan PPP mendukung figur yang bermanfaat bagi perjuangan PPP untuk masyarakat Jatim. Siapa figurnya? Diserahkan ke DPP PPP untuk memutuskan," kata Baidowi.

Baidowi memastikan DPP PPP berencana mengumumkan sikap resminya di Pilgub Jatim 2018 tak lama lagi. "Akhir bulan ini insyaallah sudah ada keputusan dari PPP kepada siapa rekomendasi turun," kata dia.

Sampai saat ini, partai yang telah resmi menyatakan dukungan kepada Khofifah adalah Golkar dan Nasdem. Golkar memiliki 11 kursi di DPRD Jatim dan Nasdem 4 kursi.

Bila PPP bergabung dengan koalisi dua partai itu, maka ada tambahan 5 kursi di DPRD Jatim. Dengan begitu pencalonan Khofifah akan disokong oleh 19 kursi DPRD Jatim milik koalisi partai pendukungnya. Namun, jumlah itu belum mencukupi syarat 20 persen suara DPRD untuk mengantarkan Menteri Sosial di Kabinet Kerja itu maju sebagai Cagub di Pilgub Jatim.

Tak heran, belakangan muncul kabar Khofifah juga mendaftar ke Partai Demokrat untuk mengikuti proses penjaringan bakal Cagub. Partai yang dipimpin Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu memiliki 13 kursi di DPRD Jatim.

Di sisi lain, kandidat pesaing Khofifah, Gus Ipul telah resmi didukung oleh PKB dan PDIP. Dua partai ini menguasai 39 di DPRD Jatim. Jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk mengantarkan Wakil Gubernur Jatim inkumben itu menjadi Cagub di Pilgub Jatim 2018.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom