tirto.id - DKI Jakarta sukses mengalahkan tuan rumah Jawa Barat dalam perebutan gelar juara umum cabang tenis meja dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016. Kontingen ibukota menumpulkan medali terbanyak dengan raihan 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Jawa Barat sebagai tuan rumah harus puas berada di posisi ketiga dengan mengumpulkan total 2 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu. Sementara di posisi kedua ada Jawa Timur dengan raihan 2 medali emas, 3 perak, dan 5 perunggu.
"Target kami sebenarnya hanya dua emas dari nomor beregu putri dan ganda putri. Alhamdulillah kami dapat tambahan satu emas dari nomor ganda campuran," ujar Manajer Tenis Meja DKI Jakarta, Arifin Tahir, di Sumedang, Jawa Barat, Rabu (28/9/2016).
Keberhasilan DKI Jakarta menjadi juara umum cabang tenis meja tidak terlepas dari kegagalan Jawa Barat mengamankan medali emas nomor perorangan putra di GOR 3 ITB Jatinangor, Sumedang.
Jawa Barat yang menjadi penantang utama DKI Jakarta dalam perebutan juara umum cabang tenis meja gagal meraih medali emas penentu kemenangan setelah M. Dahlan Haruri kalah di final nomor tunggal putra dengan skor 0-4 (7-11, 5-11, 8-11, 3-11) dari wakil Jawa Timur, Ficky Supit Santosa.
Namun, secara umum, tuan rumah masih menjadi peraih medali terbanyak jelang berakhirnya PON 2016 ini dengan 208 medali emas, 146 perak, dan 140 perunggu.
"Jawa Barat bersyukur bisa menghadirkan prestasi maksimal pada PON XIX/2016 ini dengan menembus 200 medali emas, bahkan terakhir tercatat 208 medali emas, itu bisa masuk buku museum rekor Indonesia," tutur Wakil Ketua I Bidang Organisasi KONI Jawa Barat, Budhiana.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya