Menuju konten utama

Polri Imbau Tak Ada Mobilisasi Massa Saat Pelantikan Presiden

Tito Karnavian melarang mobilisasi massa yang bisa mengakibatkan demonstrasi anarkis saat pelantikan presiden.

Polri Imbau Tak Ada Mobilisasi Massa Saat Pelantikan Presiden
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah) berjalan memasuki Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019).ANTARA FOTO/Didik Suhartono/ama.

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan agar siapapun tidak memobilisasi massa hingga menyebabkan demonstrasi anarkis jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan mobilisasi massa. Kumpulan massa mudah sekali untuk terprovokasi sehingga bisa berujung rusuh dan anarkis," kata Tito dalam apel pengamanan pelantikan di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).

Berdasarkan aksi massa yang terjadi pada Mei dan September 2019, demonstrasi kerap berujung ricuh pada malam hari. Namun, Tito mengatakan bahwa dia tak melarang demonstrasi, dengan syarat mengedepankan kedamaian dan ketertiban.

"Kalau demo damai, kami tidak masalah. Tapi belakang ini, mohon maaf, demo yang dilakukan ada yang idealisme, ada juga pihak yang memanfaatkan aksi massa untuk kepentingan sendiri," ujar Tito. 30 ribu personel TNI dan Polri ditugaskan dalam pengamanan tersebut.

Kalau unit intelijen menginformasikan potensi kerusuhan, aparat tak berdiam diri. Jika telah melanggar undang-undang, maka massa dapat dibubarkan.

"Kami gunakan diskresi selain mengimbau. Kami juga tidak menerbitkan tanda terima unjuk rasa jika ada potensi kerusuhan. Kami akan bubarkan sebelum anarkis," imbuh Tito. Pelantikan presiden dan wakil presiden merupakan amanat konstitusi, maka aparat keamanan perlu memperketat pengamanan.

"Tahapan pemilu berjalan sesuai dengan konstitusi, semua sudah berakhir, sehingga tahap terakhir yaitu pelantikan. Maka, aparat TNI dan Polri akan mengamankan itu karena amanat konstitusi," ucap dia.

Tito mengatakan, tamu negara akan hadir dalam pelantikan yang digelar pada Minggu (20/10/2019) itu. Menurutnya, pelantikan juga merupakan jati diri Indonesia. "Ada kepala negara, kepala pemerintahan, utusan khusus, ini menyangkut harkat dan martabat bangsa. Bangsa ini harus dihargai dan dipandang sebagai bangsa besar, tertib, dan damai. Bukan bangsa yang kacau dan rusuh," ucap Tito.

Mulai hari ini seluruh prajurit yang bertugas diterjunkan ke area pengamanan lokasi. Susunan tugasnya yakni Ring 1 jadi tanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden, Ring 2 jadi tanggung jawab TNI, dan Ring 3 jadi tanggung jawab jawab TNI dan Polri serta unsur lainnya.

Objek pengamanan ialah presiden dan wakil presiden terpilih serta keluarganya, tamu luar negeri, kepala negara, kepala pemerintahan dan utusan khusus. Pengamanan mulai dari kedatangan, perjalanan dari dan menuju hotel, dilanjutkan ke gedung DPR/MPR.

Jadwal pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan dilakukan pukul 14.30 WIB di gedung DPR/MPR. “Kami berharap pelantikan ini bisa berlangsung tertib, aman, dan damai sehingga menjadi citra bagi bangsa ini ke dunia internasional bahwa Indonesia secara politik aman dan stabil," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo, Senin (14/10).

Baca juga artikel terkait PELANTIKAN PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Widia Primastika