tirto.id - Polri mengubah skenario rekayasa lalu lintas selama masa mudik lebaran dengan tidak menjadikan ganjil-genap (gage) diterapkan secara permanen. Gage nantinya akan diterapkan jika memang one way dan contra flow tidak dapat mengatasi kepadatan di ruas jalan tol Trans Jawa.
"Dalam pelaksanaan ganjil-genap pada ruas jalan tertentu merupakan alternatif terakhir guna memberikan keamanan dan kenyamanan para pemudik. Penerapan ganjil-genap nantinya disesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang ada,” ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, pada Rabu (20/3/24).
Trunoyudo membeberkan bahwa Polri bersama instansi terkait lainnya masih akan melakukan rapat koordinasi untuk persiapan mudik lebaran 2024. Terkait penerapan gage memang sebelumnya disebutkan pemerintah pusat tidak dapat mengurai kemacetan saat mudik.
Menurut Trunoyudo, jika nantinya gage memang diterapkan, pemberlakuannya di ruas jalan tol dalam kota Jakarta dan tol Batang-Semarang seperti rencana awal. Pemberlakuannya pun hanya di jam tertentu pada arus mudik dan arus balik.
Trunoyudo juga menjelaskan bahwa pengamanan mudik lebaran ini akan dilakukan dalam Operasi Ketupat 2024. Operasi itu akan melibatkan 145.161 personel gabungan yang terdiri dari anggota Polri sebanyak 76.192 dan instansi terkait sebanyak 68.969.
Operasi Ketupat 2024, kata dia, akan berlangsung selama 13 hari sejak 4 hingga 16 April 2024. Nantinya, Polri juga akan didirikan posko pengamanan di sejumlah titik.
“Polri akan melakukan pengamanan di 68.611 masjid, 1.054 terminal, 792 pelabuhan, 317 bandara, 414 stasiun kereta api, 4.398 pusat perbelanjaan, dan 5.165 objek wisata,” ungkap Trunoyudo.
Sementara itu, sistem one way, contra flow, delaying system, dan buffer zone akan tetap diberlakukan sesuai waktu dan titik yang telah diumumkan. Masyarakat diharapkan agar memperhatikan waktu pemberlakuannya melalui media sosial, pemberitaan, maupun arahan petugas di lokasi.
Trunoyudo juga mengingatkan masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran agar berangkat lebih awal dari waktu puncak kepadatan. Puncak arus mudik sendiri diprediksi pada 8 April 2024 dan arus balik 13 April 2024.
Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak mudik menggunakan kendaraan roda dua yang menjadi penyumbang terbanyak kecelakaan. Namun, apabila memang harus menggunakan kendaraan roda dua, diharapkan tidak berboncengan lebih dari satu orang, tidak membawa barang berlebih, dan beristirahat jika sudah merasa lelah.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fadrik Aziz Firdausi