tirto.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Syarif memuji keputusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengangkat Rustam Effendi sebagai staf pribadinya merupakan tindakan yang tepat.
Sebab, menurut dia, tak mudah mencari orang yang berpengalaman dengan birokrasi Pemprov DKI Jakarta untuk dijadikan staf pribadi Gubernur dan Wakil Gubernur.
"Ya bagus, karena pengalamannya juga di Birokrasi Pemprov kan sudah cukup banyak," kata Syarif saat dihubungi Tirto, pada Senin (6/11/2017).
Syarif mengklaim tidak ada catatan buruk dari DPRD DKI terkait kinerja Rustam selama memegang jabatan struktural di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Menurut dia, pengunduran diri Rustam dari posisi Walikota Jakarta Utara pada 2016 murni lantaran bersitegang dengan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Itu kan karena perbedaan pendapat saja sama Gubernur sebelumnya. Di luar itu kinerjanya tidak ada masalah," kata Syarif.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik juga mengungkapkan bahwa tak semua pejabat DKI yang dipecat atau mengundurkan diri memiliki masalah kinerja.
"Jadi gini, orang,- orang yang di-grounded oleh Pak Ahok kan belum tentu tidak baik. Bagus-bagus orang yang di-grounded," kata politikus Gerindra tersebut.
Taufik juga mengaku telah lama mengenal Rustam dan mengakui kapasitas mantan walikota Jakarta Utara tersebut.
"Kemudian dengan public juga baik, dengan masyarakat juga baik, ketika jadi walikota Jakarta utara juga bagus," ucap dia. "Saya kira pak sandi pak gubernur juga sudah punya data nilai anak buahnya."
Rustam mengawali kariernya di birokrasi Ibu Kota dari pegawai harian lepas (PHL) di kantor Kelurahan Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Jenjang kariernya terus moncer hingga menduduki jabatan strategis di kursi birokrasi.
Pada tahun 2014, Rustam pernah menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Pusat dan saat Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah diangkat oleh Gubernur DKI yang kala itu dijabat Joko Widodo menjadi Sekretaris DKI, Rustam ditunjuk menjadi Plt Wali Kota Jakarta Pusat.
Namun demikian, pada April 2016, Rustam mengundurkan diri sebagai walikota Jakarta Utara lantaran bersitegang dengan mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Baca Juga: Rustam Effendi yang Bersitegang dengan Ahok Kini Jadi Staf Sandiaga
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom