Menuju konten utama

Polda Jatim Turunkan 13.000 Anggota Amankan Lebaran 2017

"Sebanyak 13.000 lebih personel itu nanti akan dibantu dari unsur TNI. Itu kekuatan 2/3 dengan yang operasi dan kegiatan rutin," kata Kapolda Jatim.

Polda Jatim Turunkan 13.000 Anggota Amankan Lebaran 2017
(Ilustrasi) sejumlah Polwan melakukan atraksi mengendarai motor saat Gelar Pasukan Operasi Ramadhniya 2017 Polres Banyumas, di Alun-alun Banyumas, Purwokerto, Jateng, Senin (19/6). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

tirto.id - Polda Jawa Timur menurunkan sekitar 13.000 personel untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Hal itu disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin saat menggelar Pasukan Operasi Ramadniya 2017 di Mapolda Jatim Surabaya.

"Sebanyak 13.000 lebih personel itu nanti akan dibantu dari unsur TNI. Itu kekuatan 2/3 dengan yang operasi dan kegiatan rutin," kata Machfud Arifin, Senin (19/6/2017), seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Arifin menjelaskan bahwa pihaknya akan bertugas semaksimal mungkin untuk pengamanan operasi yang dulunya bernama Operasi Ketupat ini, karena merupakan kegiatan kemanusiaan yang sudah rutin dilakukan tiap tahun.

"Paling tidak kehadiran anggota dapat membantu kelancaran arus mudik dan pada balik, kemudian mengurai kemacetan dan berjaga di tempat keramaian dari gangguan kemanan," tutur dia.

Selain itu, Kapolda juga berharap kegiatan pengamanan Lebaran 2017 ini bisa berjalan lancar. Ia bahkan mengaku bahwa pihaknya telah mengantisipasi titik rawan, baik kemacetan dan gangguan keamanan.

"Tadi pagi jalan Tol Surabaya Mojokerto (Sumo) sudah berfungsi. Itu mengurangi kemacetan dan nanti kami akan bikin di arah Batu saat liburan. Itu di Taman Dayu Pasuruan," tutur Kapolda.

Ia menambahkan, arus yang datang dari barat juga sudah antisipasi di Ngawi dan di Tuban. Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi gangguaan keamanan ada di pasar, terminal, stasiun dan pusat perbelanjaan.

Kapolda juga meminta masyarakat untuk tidak membawa barang-barang berlebihan saat mudik karena itu akan berbahaya. Selain itu pemudik juga diharapkan untuk tidak berangkat sendirian.

"H-7 sampai H+4 truk besar sudah tidak boleh melintas tapi distribusi makanan tetap harus jalan," ucap dia.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto