tirto.id - Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina, Yenni Andayani, yang baru saja resmi dilantik, menyatakan akan berfokus mengawal program efisiensi perusahaan plat merah itu.
Yenni, yang sebelumnya menjabat Direktur Gas Pertamina itu, mengemban tugas dari Kementerian BUMN untuk mengawal efisiensi di segala lini, peningkatan kinerja operasi, realisasi investasi secara tepat waktu, dan penyiapan sumber daya manusia yang andal.
"Pertamina akan fokus dan siap merealisasikan amanat dari pemegang saham karena bagaimanapun Pertamina merupakan BUMN strategis yang harus kita jaga dan dukung bersama menjadi BUMN yang kuat dan bersaing di level global," kata Yenni pada Jumat (3/2/2017) dalam siaran pers yang dirilis oleh Pertamina.
Hari ini, Menteri BUMN, Rini Sumarno, sebagai pemegang saham Pertamina, telah menerbitkan surat pemecatan Direktur Utama Pertamina, Dwi Sucipto dan Wakil Direktur Utama, Ahmad Bambang. Surat tentang Pemberhentian dan Perubahan Nomenklatur Jabatan Anggota-anggota Direksi Perusaaan Perseroan (Persero) PT Pertamina itu juga menghapus posisi jabatan Wakil Direktur Utama.
Adapun Yenni, akan menggantikan posisi Dwi Sucipto sementara waktu sampai 30 hari ke depan hingga terpilih Direktur Utama yang baru. Manajemen Pertamina berkomitmen untuk terus berfokus memenuhi target-target perusahaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah selama ini.
Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng mengklaim pergantian posisi direksi di Pertamina kali ini merupakan hal biasa. Pertamina, kata Tanri, memiliki organisasi yang mapan dan telah disiapkan menghadapi berbagai macam situasi lingkungan internal maupun eksternal.
Pertamina, kata dia, telah memiliki sistem dan mekanisme internal untuk menjalankan perusahaan secara berkelanjutna dengan baik.
“Perubahan jajaran direksi lazim terjadi pada suatu organisasi perusahaan, termasuk di Pertamina dan hal tersebut merupakan dinamika biasa dan Pertamina ke depan kami yakini akan semakin solid, semakin profesional dan teguh pada budaya perusahaan untuk memastikan target-target perusahaan dapat tercapai dengan baik,” kata Tanri.
Data Pertamina mencatat, pada tahun lalu, produksi migas perusahaan ini mencapai 656 ribu barel per hari, yang terdiri dari 313 ribu barel minyak per hari dan 1,99 bscfd gas.
Tahun ini, Pertamina telah menaikkan target produksi migasnya menjadi 669 barel per hari, yang terdiri dari 333 ribu barel minyak per hari dan 2,08 bscfd gas.
Adapun kapasitas panas bumi produksi Pertamina tahun ini ditargetkan mencapai 617 Mega Watt atau bertambah signifikan dibandingkan dengan hasil 2016, yakni hanya 512 Mega Watt.
Dari aspek keandalan kilang, tahun ini Pertamina menaikkan target yield valuable product menjadi sekitar 79%, lebih tinggi dari target yang telah dicanangkan dalam RKAP 2017 sekitar 77%.
Pertamina juga akan mempertahankan volume penjualan BBM retail non subsidi di atas 45 juta kiloliter dalam setahun dan mendukung program BBM Satu Harga serta distribusi LPG 3kg tepat sasaran.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom