Menuju konten utama

PKS Anggap Survei LSI Denny JA Memotivasi Naikkan Elektabilitas

Hasil survei LSI Denny JA mendapati elektabilitas PKS hanya sebesar 3,8%.

PKS Anggap Survei LSI Denny JA Memotivasi Naikkan Elektabilitas
Pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan (ketiga kanan)-Sandiaga Uno (kedua kiri) bersama Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman (kedua kanan). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA sebagai motivasi untuk meningkatkan elektabilitas.

"Hasil survei selalu baik untuk jadi cermin dan cambuk bagi PKS," kata Wasekjen PKS, Mardani Ali Sera kepada Tirto, Kamis (25/1/2018).

Hasil survei LSI Denny JA mendapati elektabilitas PKS hanya sebesar 3,8% dan menjadi bagian dari partai lama yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen untuk pemilu 2019.

"Fokus PKS kemenangan 60% dalam pilkada serentak 2018. Setelah angkanya 52% di 2015 dan 56% di tahun 2017," kata Mardani.

Menurut Mardani, hasil pilkada 2018 akan berbanding lurus dengan hasil pemilu 2019 karena waktunya yang berdekatan. Karenanya, bila PKS berhasil memenangkan pilkada sesuai target ia yakin perolehan suara di 2019 juga akan tinggi.

Selain itu, pemilu 2019 juga berbeda dengan 2014. Karena, pada 2019 mendatang berbarengan dengan pilpres. Dalam kajian internal PKS, kata Mardani, capres atau cawapres akan ikut menentukan perolehan suara partai di pemilu 2019.

Menurutnya, PKS sudah memiliki sembilan nama untuk menjadi capres dan cawapres dari internal mereka sesuai hasil musyawarah Majelis Syuro PKS minggu lalu, yakni Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al JufriI, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.

"Kami meminta sembilan capres/cawapresnya bekerja keras meningkatkan elektabilitas partai," kata Mardani.

Selain PKS, dalam survei LSI Denny JA yang dirilis pada Rabu (24/1/2018) tersebut, ada empat partai lama lain yang terancam tak lolos ambang batas parlemen. Di antaranya, PPP yang mendapatkan elektabilitas sebesar 3,5%; Nasdem dengan 4,2%; PAN yang memperoleh 2%, dan Hanura sebesar 0,7%. Sementara, ambang batas parlemen yang telah disepakati dalam UU Pemilu baru oleh DPR adalah sebesar 4%.

"Meskipun Nasdem 4,2% tapi belum aman. Perlu diingat survei ini menggunakan margin error lebih kurang 2,9%. Bisa jadi suaranya tambah 2,9% itu atau berkurang 2,9%," kata Peneliti LSI, Rully Akbar, di Kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yuliana Ratnasari