tirto.id - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, membenarkan bahwa pesawat kepresidenan 'Indonesia One' jenis Boeing 737-800 BBJ-2 bisa mendarat di Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada awal September 2024. Hal ini menyusul telah dilakukannya uji coba landasan pacu (runway) di Bandara IKN pada Minggu (25/8/2024).
"Iya (akan bisa mendarat di Bandara IKN) pada awal September 2024," kata dia, sambil mengacungkan dua ibu jarinya, saat ditemui awak media di sela-sela acara Perayaan HUT ke-79 RI yang dihelat Grab, di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Senin (26/8/2024).
Sementara itu, proses uji coba lepas landas dan pendaratan yang dilakukan menggunakan pesawat kalibrasi jenis King Air tipe 200 PK CAO berjalan mulus dan lancar. Budi menjelaskan, uji coba juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Uji coba yang dilakukan tidak hanya runway, namun juga semacam proving flight alias proses uji operasional yang dilakukan untuk memastikan kesiapan terbang di rute penerbangan baru.
"Yang kita lakukan sekarang semacam proving flight karena yang dibuat tidak hanya runway, tetapi jalur-jalur udaranya. Semua sudah didesain supaya tidak konflik dengan bandara di Balikpapan dan Samarinda. Jadi nanti pada saat digunakan dengan frekuensi padat, di ruang udara sudah tidak terjadi konflik,” ujar Budi.
Setelah uji coba ini, akan dilanjutkan sejumlah assessment lainnya terkait keselamatan dan keamanan penerbangan. Hal ini penting dilalukan, mengingat Bandara IKN dekat dengan Bandara APT Pranoto Samarinda dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan.
Saat ini berdasarkan catatan Kementerian PUPR, pembangunan landasan pacu Bandara IKN telah mencapai panjang 1.025 x 30 meter.
“Hari ini walaupun dengan kondisi gerimis, kita bisa capai (pembangunannya) 1.025 meter yang targetnya nanti awal September menjadi 2.200 meter. Sehingga bisa didarati pesawat jet B737,” kata Menteri PUPR sekaligus Plt Kepala Otorita IKN (OIKN), Basuki Hadimuljono.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang
