tirto.id - Rumor hengkangnya Paulo Dybala ke Liverpool secara tidak langsung dibantah oleh sang pemain sendiri. Dybala menegaskan komitmennya bersama Juventus serta rela berkorban demi kebahagiaan para pendukung Juventus.
Juventus dikabarkan siap melepaskan sang pemain ke Liverpool sebagai bentuk pertukaran dengan Mohamed Salah. Namun pria berusia 25 tahun itu berpesan kepada bara Juventini dengan menceritakan betapa spesialnya hari kepindahannya ke Juventus pada 4 Juni 2015 silam.
"Itu adalah hari spesial [kepindahan ke Juve]. Saya sedang berlibur dengan saudara laki-laki saya dan teman-teman. Kontrak datang saat saya berada di pantai. Saya kembali ke hotel, menandatanganinya, dan kembali berjemur," cerita Dybala mengutip Otro (22/3).
"Setelah dua gol yang saya cetak ke gawang Barcelona, para penggemar mulai menyebut nama saya. Aku berkata pada diriku sendiri, 'lihat apa yang telah kau lakukan! Sekarang teruskan!'. Saya ingin mereka [Juventini] melihat pengorbanan yang saya buat untuk membuat mereka bahagia. Saya mencoba melakukan yang terbaik. Jika saya melakukannya maka saya senang," imbuhnya.
Penyerang asal Argentina itu memang tampil kurang memuaskan pada musim 2018/2019 ini. Dari 25 laga bersama Bianconeri, pemain yang dijuluki La Joya, sang permata, baru mencetak 4 gol di Serie A. Dybala pun menceritakan masa-masa sulitnya sebelum berlabuh di Italia bersama Palermo musim 2012 silam.
Sebelum bergabung dengan Palermo, Dybala hanya bermain di divisi 2 Liga Argentina bersama Instituto de Cordoba. 17 gol berhasil dia cetak dari 38 penampilan dengan klub kota kelahirannya tersebut di usia 17 tahun.
Catatan apik itu menarik perhatian presiden Palermo saat itu, Maurizio Zamparini, dengan menyebutnya sebagai 'Sergio Aguero baru' yang kemudian memboyongnya pada 20 Juli 2012 dengan mahar 8.6 juta euro.
"Saya tidak berpikir saya memiliki karir seperti ini atau mengalami apa yang saya alami sekarang sebagai pemain bola. Saya tidak akan pernah melupakan debut saya. Saya bermain untuk Instituto de Cordoba dan itu melawan Huracan," Dybala mengenang.
"Pertandingan berakhir 2-0 untuk kami. Keluarga dan teman saya ada di sana. Mereka lebih cemas daripada saya!. Pada usia 17 saya gelisah. Itu tidak mudah, tetapi rekan tim dan staf pelatih saya banyak membantu saya."
Dybala sendiri memiliki darah Polandia dari sang kakek dan nenek. Namun dia memutuskan untuk membela tanah kelahirannya, Argentina, setelah melakoni debut pada 22 September 2015 di kualifikasi Piala Dunia melawan Paraguay. Namun La Joya baru mencatatkan 1 gol bersama Albiceleste dari 18 penampilan.
Editor: Fitra Firdaus