Menuju konten utama

Pertempuran Sengit Terjadi di Aleppo, Suriah

Jabhat Fateh Ash-Sham serta kelompok gerilyawan lain melakukan serangan guna menerobos pengepungan militer Suriah.

Pertempuran Sengit Terjadi di Aleppo, Suriah
Orang-orang memeriksa kerusakan di lokasi setelah terkena meriam yang ditembakkan oleh pemberontak di wilayah milik Pemerintah Suriah, Aleppo, Suriah, dalam foto yang disediakan oleh SANA. Antara foto/SANA/handout via Reuters.

tirto.id - Salah satu kelompok pemantau mengatakan, telah terjadi pertempuran sengit di Aleppo, Suriah. Pertempuran tersebut terjadi setelah serangan gerilyawan yang berupaya menerobos pengepungan pemerintah terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan.

Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan serangan tersebut dilakukan oleh Jabhat Fateh Ash-Sham atau yang dikenal dengan nama Front An-Nusra serta kelompok gerilyawan lain pada Minggu (31/7/2016), dengan harapan bisa menerobos pengepungan yang dilakukan oleh militer Suriah terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan di bagian timur Aleppo.

Kelompok pengamat yang berpusat di London, Inggris, itu mengatakan gerilyawan menyerang dari beberapa arah, ditambah dengan ledakan yang suaranya terdengar di pinggir selatan Aleppo. selain itu, dua bom mobil diledakkan di Aleppo Selatan, saat serangan dilancarkan oleh gerilyawan.

Sementara itu, menurut laporan Xinhua dikutip dari Antara mengatakan, selain pertempuran darat, pertempuran tersebut juga ditambah dengan serangan udara terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan di pinggiran barat Aleppo.

Pada Minggu pagi, Tentara Al-Fateh, sekutu Jabhat Fateh Ash-Sham, mengumumkan di dalam satu pesan video akan melakukan serangan besar untuk menerobos gerak maju militer Suriah belum lama ini di Aleppo.

Pada akhir Juli, militer Suriah menyerbu Daerah Bani Zaid, kubu utama gerilyawan di bagian timur Aleppo.

Hal tersebut terjadi satu pekan setelah militer memutus jalur pasokan terakhir gerilyawan yang menghubungkan daerah yang dikuasai gerilyawan di pinggir utara Aleppo dengan bagian lain yang dikuasai gerilyawan di bagian timur kota itu.

Pemutusan Jalan Castello telah menjadi pukulan keras terhadap gerilyawan di dalam Kota Aleppo.

Dengan melakukan hal tersebut, militer Suriah telah sepenuhnya mengepung Aleppo Timur, dan mendesak gerilyawan agar menyerahkan diri.

Selain itu, Presiden Suriah Bashar al-Asad mengumumkan akan membuat pengampunan kepada para gerilyawan yang menyerahkan diri.

Pemerintah Suriah melalui kerja sama dengan Rusia juga membuka tiga jalur aman buat warga sipil yang ingin meninggalkan Aleppo Timur. Mereka juga membuat jalur keempat buat gerilyawan yang ingin menyerahkan diri.

Baca juga artikel terkait PERANG

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto