tirto.id - Persija Jakarta bakal menjalani leg kedua 32 besar Piala Indonesia melawan Kepri 757 Jaya di Stadion Gelora Citra Mas, Batam, Kamis (31/1/2019) mulai pukul 15.00 WIB. Kendati telah unggul agregat 8-2, Macan Kemayoran tetap mengincar kemenangan.
Persija hampir dipastikan lolos ke babak 16 besar Piala Indonesia, bahkan andai kalah dengan selisih lima gol pun Marko Simic dan kawan-kawan akan tetap mengunci tiket ke babak selanjutnya. Namun, alih-alih tampil dengan pemain yang jarang mendapat kesempatan, anak asuh Ivan Kolev justru bakal menurunkan komposisi pemain terbaiknya.
Hal itu dilakukan Persija sebagai bentuk persiapan timnya yang akan menghadapi Home United di babak kualifikasi Liga Champions Asia. Menurut asisten pelatih, Mustaqim, setiap laga yang dilakoni Persija adalah pertandingan yang penting. Oleh karenanya, mereka mesti menyiapkan skuat terbaik melawan tim manapun.
“Itu jadi alasan juga mengapa kami menurunkan skuat terbaik. Semua pertandingan buat Persija penting karena Persija semua tahu ini tim juara maka dari itu kita tidak main-main di sini,” bebernya sebagaimana dilansir situs resmi klub.
Alasan lainnya, Mustaqim sadar bahwa nama besar Persija bakal menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Kepulauan Riau. Dengan menampilkan pemain terbaik, masyarakat dan juga suporter tuan rumah diprediksi bakal berbondong-bondong ke stadion sekaligus menjadi hiburan tersendiri.
“Selain itu juga kami ingin menghibur masyarakat Kepri (Kepulauan Riau). Mudah-mudahan laga besok [hari ini] bisa berjalan baik dan lancar. Tentunya kemenangan buat kami,” tambahnya.
Namun, dua pemain anyar yang baru bergabung dari Madura United, Jaimerson Da Silva dan Alberto Goncalves dipastikan takkan ikut serta dalam laga tersebut. Keduanya diproyeksikan untuk tampil melawan Home United, Selasa (5/1/2019).
“Pemain Madura United bukan diturunkan untuk Piala Indonesia, karena mereka bermain untuk Madura United. Mereka kemungkinan akan membantu kami di laga melawan Home United. Yang jelas kami memainkan pemain kami sendiri,” pungkasnya.
Editor: Hendi Abdurahman