tirto.id - Persib tengah menunggu hasil tes COVID-19 strikernya, Wander Luiz dari Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Luiz yang dinyatakan positif virus corona baru saja melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
“Kami belum bisa pastikan kapan akan dapat hasil tersebut, karena banyak pasien lain yang juga diperiksa oleh laboratorium kesehatan. Kami semua berdoa semoga hasilnya sesuai yang diharapkan,” ucap dokter tim, Raffi Ghani.
Selama menjalani isolasi mandiri, Luiz mengaku mendapatkan dukungan dan motivasi dari berbagai pihak, mulai dari sesama rekan-rekan pemain, manajemen tim, hingga bobotoh—sebutan pendukung Persib.
“Saya menunggu saja. Mungkin baru besok atau lusa akan ada hasilnya. Tapi semoga hasilnya bagus,” ucap Wander Luiz.
“Saya dapat banyak pesan di Instagram. Mereka memberik dukungan kepada saya selama ini. Terima kasih untuk itu,” tambahnya.
Luiz berharap, apabila hasil yang didapat negatif, maka mantan penyerang Becamex Binh Duong itu akan pulang ke kampung halaman. Akan tetapi, ia ingin memastikan terlebih dahulu dengan bersabar menunggu kendati kondisinya sejauh ini baik-baik saja.
“Saya rindu keluarga dan anak laki-laki saya yang baru 9 tahun. Di Brasil, khususnya kota saya, tidak banyak orang kena wabah ini. Saya harap situasi ini segera membaik,” katanya.
Sementara itu, Maung Bandung mengajak bobotoh untuk menggalang dana bagi terdampak corona dengan cara menjual jersey Sauyunan Limited Edition 2020 dan masker yang bisa didapat melalui online via persibstore.id.
Jersey tersebut bisa didapat dengan harga Rp275.000 sedangkan masker Persib dibanderol Rp55.000. Seluruh keuntungan dari penjualan dua produk tersebut akan disumbangkan.
“Selama ini jersey, kan, merupakan salah satu simbol kebanggaan sebuah klub. Dengan kami tuliskan Sauyunan di tengah jersey, kami berharap rasa kebanggaan untuk saling menolong, gotong-royong dan nilai-nilai kebersamaan lainnya yang selama ini sudah ada di bobotoh, makin kuat,” tutur Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus