tirto.id - Pelatih Persib, Mario Gomez mengungkapkan kerinduannya kepada bobotoh. Pelatih berkebangsaan Argentina tersebut mengaku bahwa berlaga tanpa dukungan pendukung klub membuat Maung Bandung kehilangan gereget dalam laga kandang.
“Cukup berat memang bagi kami bermain kandang dengan suasana stadion yang sangat sepi. Jujur saja saya sangat merindukan euforia bersama bobotoh. Apalagi, kami pun akan tetap bermain tanpa penonton (bobotoh) di musim depan,” ujar Gomez sebagaimana dilansir situs resmi klub.
Sejak dihukum Komdis PSSI setelah laga melawan Persija, Minggu (23/9) Maung Bandung tidak diperbolehkan bermain di Bandung dan Pulau Jawa. Tak hanya itu, suporter mereka (bobotoh) pun dilarang memberi dukungan langsung di lapangan selama Persib menjalani hukuman.
Dalam laga kandang pertama mereka setelah menerima hukuman, Persib menggelar pertandingan di Stadion Batakan, Balikpapan. Hal itu terjadi kala mereka menjamu Madura Unted.
Usai laga itu, Persib bermain kandang kontra Persebaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali. Mereka menghadapi Bali United kembali di Stadion Batakan, dan berjumpa PSMS di Gianyar.
Hasilnya langsung terasa. Sempat beberapa pekan bertengger di puncak klasemen, Maung Bandung kini tergeser oleh PSM dan juga Persija. Hal itu disebabkan beberapa hasil minor yang didapat Supardi Nasir dan kawan-kawan, khususnya saat berlaga kandang.
Dalam empat pertandingan kandang terakhirnya, Persib hanya meraih satu poin saja. Rinciannya, tiga kali kalah dan sekali imbang tanpa sekalipun meraih kemenangan kandang. Hasil negatif tersebut diderita kala bersua Madura United (1-2), Persebaya (1-4), Bali United (1-1) dan terbaru kalah atas tim papan bawah PSMS (0-1).
Kendati demikian, Gomez berujar bahwa ia takkan menyerah lantaran kesempatan untuk meraih juara masih terbuka meskipun peluangnya tergantung dari para pesaing.
“Dengan semua rintangan yang didapat, kami tidak akan menyerah sedikitpun. Kami harus buktikan dan persembahkan satu prestasi untuk bobotoh. Kami tetap optimis,” tambah Gomez.
Editor: Fitra Firdaus