tirto.id -
Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Yogi Rahmayanti menuturkan, dalam pertemuan kali ini untuk pertama kalinya Timor Leste diundang. Karena seluruh negara ASEAN menyepakati Timor Leste akan bergabung dengan ASEAN pada tahun ini.
"ASEAN turut mengundang Timor-Leste untuk berpartisipasi sebagai pengamat dalam rangkaian pertemuan ini, di mana mereka akan berperan sebagai observer pada ajang AFMGM kedua,” ujarnya dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (22/8/2023).
Pertemuan kedua ini akan dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari sembilan negara ASEAN yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratik Rakyat Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Selain itu, sesuai dengan ASEAN Leaders’ Statement on the Application of Timor-Leste for ASEAN Membership in November 2022, ASEAN turut mengundang Timor-Leste untuk berpartisipasi sebagai pengamat dalam rangkaian pertemuan ini.
Rangkaian pertemuan AFMGM ini juga akan dihadiri perwakilan dari enam organisasi internasional yaitu Asian Development Bank (ADB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), International Monetary Fund (IMF), Financial Stability Board (FSB), Bank for International Settlements (BIS), and World Bank (WB) serta mitra strategis yaitu Australia dan European Union (EU).
"Pertemuan AFMGM kali ini bertujuan untuk memantau dan memperbarui perkembangan capaian-capaian dalam Priority Economic Deliverables (PED) dan untuk mendiskusikan isu-isu terkini yang menjadi perhatian utama bagi negara-negara anggota ASEAN," bebernya.
Pertemuan ini, lanjut Yogi akan fokus pada beberapa agenda utama, seperti Global Economic Update and Risks, Regional Economic Outlook and Challenges, serta Policy Dialogue yang berfokus pada isu Pembiayaan Infrastruktur dan Mendorong Pembiayaan Berkelanjutan.
"Pada forum ini pembahasan juga diarahkan pada status COVID-19, tantangan darurat kesehatan dan ASEAN Response Fund,” ujar Yogi.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Timor Leste Filipus Nino Pereira dalam rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55. Zulhas begitu sapaan akrabnya membeberkan keinginan Timor Leste agar bisa dipercepat menjadi anggota penuh ASEAN.
“Timor Leste meminta agar bisa dipercepat sebagai anggota penuh ASEAN,” kata Zulhas dikutip dari Antara, Senin (21/8/2023).
Filipus kepada Zulhas juga meminta Kemendag untuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja Timor Leste. Salah satunya terkait ekspor, desain produk. Kemudian, Timor Leste juga mengharapkan dukungan Indonesia untuk aksesi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Selain itu, Indonesia dan Timor Leste juga membahas mengenai perjanjian perdagangan di perbatasan. Kedua negara ingin meningkatkan kegiatan perdagangan di perbatasan, sebagaimana ketentuan yang sudah dimiliki antara Indonesia dan Malaysia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin