Menuju konten utama

Perancis Percepat Pelonggaran Lockdown karena Alasan Ekonomi

Presiden Macron akan mempercepat rencana pelonggaran lockdown untuk menghidupkan kembali ekonomi. 

Perancis Percepat Pelonggaran Lockdown karena Alasan Ekonomi
Presiden Prancis Emmanuel Macron menhadiri peresmian daerah wisata baru di observatorium Pic du Midi di gunung Pyrenees di La Mongie, Bagneres-de-Bigorre, Prancis, Kamis (26/7). ANTARA FOTO/Bob Edme/Pool via Reuters

tirto.id - Perancis berencana akan mempercepat rencana pelonggaran karantina wilayah (lockdown) untuk menghidupkan kembali ekonomi. Demikian yang disampaikan Presiden Emmanuel Macron.

Macron berjanji bahwa ongkos membantu perusahaan tetap bertahan dan masyarakat tetap bekerja selama krisis ekonomi terburuk sejak Perang Dunia Kedua tidak akan dibebankan kepada warga melalui pajak.

Restoran dan kafe di Paris akan diizinkan untuk dibuka kembali sepenuhnya mulai Senin, (15/6/2020), kata Macron dalam pidato yang disiarkan televisi.

Selama pandemi, lanjut dia, pemerintah membantu industri perhotelan yang dilanda krisis. Pemerintah mengharapkan ekonomi hanya menyusut 11 persen pada tahun 2020.

Keadaan darurat virus corona telah menyebabkan Perancis dan Eropa bergantung pada rantai pasokan global mulai dari industri mobil ke ponsel pintar dan obat-obatan, yang lumpuh ketika epidemi pertama kali menyebar di Cina.

"Satu-satunya jawaban adalah membangun model ekonomi baru yang lebih kuat, bekerja dan menghasilkan lebih banyak, agar tidak bergantung pada yang lain," kata Macron sebagaimana dilansir Antara.

Macron juga menyinggung protes anti-rasisme yang telah menyebar ke Perancis setelah kematian warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd di Amerika Serikat.

Luapan kemarahan global telah memaksa Perancis untuk menghadapi tuduhan dari etnis minoritas dan kelompok hak asasi manusia mengenai rasisme dan kebrutalan di dalam lembaga penegak hukum Perancis sendiri.

Macron mengatakan warna kulit mempengaruhi peluang seseorang di Perancis. Namun ia berjanji untuk terus melawan semua diskriminasi.

Perancis akan mencabut kontrol di perbatasan mereka bagi pelancong Uni Eropa pada 15 Juni, demikian dinyatakan menteri dalam negeri dan menteri luar negeri pada Jumat (12/6).

"Mengingat perkembangan situasi kesehatan yang kondusif di Perancis dan Eropa serta sejalan dengan rekomendasi Komisi Eropa... Perancis per 15 Juni akan mengakhiri pembatasan semua lalu lintas di perbatasan internal Eropa (darat, laut dan udara), yang diberlakukan untuk memerangi pandemi COVID-19," bunyi pernyataan tersebut.

Para pelancong dari negara anggota Uni Eropa serta dari Andorra, Islandia, Liechtenstein, Monako, Norwegia, San Marino, Swiss dan Vatikan juga akan dapat memasuki wilayah Perancis tanpa batasan, tambahnya.

Pembatasan, termasuk karantina 14 hari pascakedatangan, akan terus diberlakukan di perbatasan dengan Spanyol dan Inggris, katanya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH