tirto.id - Presiden FC Barcelona, Josep Maria Bartomeu memastikan bahwa klubnya tak akan mendatangkan Lautaro Martinez dan Neymar di bursa transfer musim panas ini. Kondisi keuangan Barcelona yang sedang seret menjadi penyebab utama tidak akan terjadinya dua mega transfer tersebut.
Kedua pemain tersebut sudah lama dirumorkan akan membela Barcelona. Lautaro, yang kini bermain di Inter Milan, dan Neymar di PSG, semula dikabarkan bakal didatangkan ke Camp Nou dengan dana mahar cukup besar.
Namun pandemi COVID-19 mengubah semuanya. Tidak ada penonton ke stadion berarti pendapatan klub berkurang drastis. Klub pun dipaksa lebih cerdas dalam mengelola uang agar bisa bertahan.
Salah satu cara yang ditempuh oleh Bartomeu di tengah situasi keuangan yang sulit adalah dengan membatasi pergerakan klubnya di bursa transfer.
Sejauh ini, Barcelona telah mendatangkan Francisco Trincao dari Braga, Matheus Fernandes dari Palmeiras, dan Miralem Pjanic dari Juventus yang turut menyertakan nama Arthur sebagai bagian dari transfer.
"Barca telah berbicara dengan Inter terkait Lautaro dalam beberapa pekan terakhir. Tapi pembicaraan tersebut untuk sementara dihentikan atas kesepakatan bersama. Situasi yang ada sekarang tak memungkinkan untuk melakukan transfer besar," kata Bartomeu seperti dikutip dari Goal.
"Dalam situasi seperti ini pun PSG tak akan mau menjual Neymar, pemain terbaik mereka. Musim panas tahun lalu kami berusaha keras untuk mendapatkannya lagi. Untuk musim panas tahun ini, kami bahkan tak akan mencobanya," tambah dia.
Kerugian yang didapatkan klub karena pandemi COVID-19 memang tidak main-main. Tak hanya dari nihilnya pendapatan tiket pertandingan, klub pun tidak punya pemasukan dari sektor lain seperti tur stadion, tur museum, atau dari merchandise di toko-toko resmi.
Bartomeu mengaku saat ini hanya berharap situasi semakin membaik, terutama agar pertandingan bisa segera disaksikan langsung oleh penonton di stadion.
Hal tersbeut seperti yang terjadi di Prancis, ketika laga persahabatan atau Final Coupe de France dan Coupe de la Ligue kemarin. Otoritas resmi di Prancis mengizinkan laga itu disaksikan langsung oleh penonton di stadion meski dalam jumlah yang sangat terbatas.
"Klub kehilangan 200 juta euro antara Maret dan Juni kemarin. Jika situasi tidak berkembang ke arah yang lebih baik, tetap tidak akan ada suporter di stadion, tak ada pengunjung di museum atau toko, dan kami akan terus kehilangan uang. Situasi ini akan membuat klub merevisi rencana pengeluaran," kata Bartomeu.
"Semua klub besar Eropa terkena imbas dari situasi ini dan kita semua harus bisa beradaptasi. Sebab, bisa jadi ini tidak akan hanya berlangsung sampai setahun ke depan, tetapi bisa jadi lebih dari tiga atau empat tahun,” dia menambahkan.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Addi M Idhom