tirto.id - Lembaga riset Jerman, GfK, melaporkan bahwa penjualan ponsel pintar global tumbuh hingga tujuh persen pada kuartal ketiga 2016.
Gfk merilis data bahwa total 353 juta unit telepon pintar atau "smartphone" telah terjual di kuartal ketiga di seluruh dunia. Penjualan tertinggi dicapai di pasar Cina, dengan total 113 juta unit telepon pintar telah dikirim ke pelanggan, mewakili pertumbuhan 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015.
"Pertumbuhan penjualan telepon pintar berlanjut pada kecepatan stabil di kuartal ketiga dengan pertumbuhan tahun ke tahun di seluruh kecuali Amerika Utara," kata Arndt Polifke, direktur global penelitian telekomunikasi di GfK,
"Tiongkok tetap pendorong pertumbuhan global utama pada kuartal ketiga," imbuhnya.
Total permintaan ponsel pintar dunia, menurut GfK, diperkirakan berjumlah 1,4 miliar unit pada 2016. Jumlah permintaan telepon pintar di Tiongkok diperkirakan menjadi 444,7 juta unit pada tahun ini, meningkat sebesar 15 persen tahun ke tahun (YoY).
Pendapatan telepon pintar pada kuartal ketiga mencapai 104 miliar dolar AS di seluruh dunia, di mana 31,7 miliar dolar AS berasal dari pasar Tiongkok. Pendapatan pada 2016 diperkirakan menjadi 421,8 miliar dolar AS, meningkat 6,0 persen secara tahun ke tahun.
Masih terkait pasar ponsel, Korea Selatan mengumumkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) riil mereka tumbuh 0,7 persen pada kuartal ketiga.
Pertumbuhan yang cenderung rendah tersebut disebabkan karena aktivitas manufaktur lmeemah akibat penghentian Galaxy Note 7 Samsung Electronics dan pemogokan sebagian serikat pekerja di produsen mobil lokal, data bank sentral menunjukkan, Selasa, (25/10/2016).
Angka disesuaikan secara musiman untuk PDB riil Korea Selatan berjumlah 377,95 triliun won (332,59 miliar dolar AS) pada periode Juli-September, naik 0,7 persen dari periode tiga bulan sebelumnya, menurut bank sentral Korea Selatan, Bank of Korea (BoK).
Angka pertumbuhan tersebut turun dari ekspansi 0,8 persen pada kuartal kedua, tinggal di bawah satu persen selama empat kuartal berturut-turut. Kecuali untuk pertumbuhan 1,2 persen pada kuartal ketiga tahun lalu, PDB riil meningkat kurang dari satu persen sejak kuartal kedua 2014.
Sejak tahun lalu, PDB riil kuartal ketiga mengalami ekspansi 2,7 persen, turun dari ekspansi 3,3 persen pada kuartal kedua.
Pertumbuhan ekonomi lebih lambat menyusul penarikan global 2,5 juta telepon pintar Samsung Galaxy Note 7 pada awal September yang dihadapkan pada penghentian di akhir Oktober.
Sementara itu, para pekerja di Hyundai Motor dan afiliasinya Kia Motors, dua produsen mobil terkemuka di negara itu, melakukan mogok parsial selama periode Juli-September, membantu menarik turun produksi di sektor manufaktur.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra