Menuju konten utama

Penjelasan Panjang Dirut PLN soal Pemadaman yang Bikin Jokowi Pergi

Jokowi meminta PLN segera melakukan perbaikan, terutama untuk wilayah-wilayah yang listriknya belum menyala.

Penjelasan Panjang Dirut PLN soal Pemadaman yang Bikin Jokowi Pergi
Presiden saat kunjungi Kantor PLN Pusat di Jakarta pada Senin (5/8/2019). ANTARA/Bayu Prasetyo

tirto.id - Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani memberi penjelasan mengenai pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian besar wilayah Pulau Jawa kepada Presiden Joko Widodo. Hal itu Sripeni sampaikan di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019) pagi.

Jokowi mendatangi Kantor Pusat PT PLN didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

Jokowi langsung meminta penjelasan dari Direksi PLN mengenai pemadaman begitu memasuki ruangan rapat. "Tolong disampaikan simpel saja," pinta dia.

Sripeni kemudian menjelaskan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan listrik padam hingga berjam-jam. Ia mengatakan ada gangguan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran dan Pemalang.

"Gangguan pertama terjadi 11.48, kemudian sirkuit kedua juga mengalmi gangguan. Nah, kemudian secara otomatis pasokan listrik dari timur ke barat," jelas Sripeni.

Gangguan itu menyebabkan pasokan listrik dari timur ke barat terputus. Namun, kata Sripeni, untuk sistem kelistrikan di wilayah timur Jawa dan Bali--khususnya Yogyakarta, Jateng dan Jatim--dalam kondisi normal.

"Karena frekuensinya drop sampai 46 hz. Kemudian ini secara proteksi kesisteman mesin pembangkit melepaskan diri," ujarnya.

Sripeni mengakui proses perbaikan yang dilakukan PLN memang lambat. "Sedikit demi sedikit, kami memang mohon maaf, pak, prosesnya lambat kami akui, pak."

Jokowi tampak tak terima dengan penjelasan panjang lebar yang disampaikan Sripeni. Ia mempertanyakan apakah tidak ada kalkulasi terhadap kejadian-kejadian semacam ini.

"Bapak-ibu semuanya, kan, orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun," ujar Jokowi.

"Kok, tahu-tahu drop. Artinya, pekerjaan yang ada tidak dihitung tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya," tegasnya.

Jokowi kemudian meminta PLN segera melakukan perbaikan, terutama untuk wilayah-wilayah yang listriknya belum menyala.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai keulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," pungkasnya.

Setelah menyampaikan hal itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan Kantor PLN dan menolak permintaan wawancara dari media massa.

Baca juga artikel terkait MATI LAMPU atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Gilang Ramadhan