tirto.id - Sejumlah 500 orang pencari suaka melancarkan demonstrasi untuk mengecam kebijakan suaka di Helsinki, Finlandia, pada Sabtu, (03/12/2016). Para pengunjuk rasa tersebut bergerak lewat jaringan relawan bernama “A Right To Live”.
Seperti diberitakan oleh Antara, aksi demonstrasi tersebut berlangsung damai. Sebelumnya, pada Jumat pagi (3/12), kantor berita Yle melaporkan bahwa selain hampir 3.000 relawan kembali dengan bantuan polisi Finlandia dan Organisasi Migrasi Internasional, polisi Finlandia saat ini memfasilitasi pemulangan paksa pencari suaka Irak yang ditolak.
Inspektur Kepala Mia Poutanen mengatakan kepada Yle bahwa orang yang telah ditolak izin tinggalnya selalu yang pertama diberi pilihan untuk pulang secara sukarela dengan bantuan.
Tindakan itu memicu demonstrasi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. Pemrotes mengatakan kebijakan suaka Finlandia tersebut tidak adil.
Sampai Juni tahun ini, 77 persen keputusan suaka bagi pemohon dari Irak telah ditolak, sebab lembaga imigrasi Finlandia pada Mei tahun ini memutuskan bahwa Irak, Somalia dan Afghanistan aman bagi pengungsi untuk pulang.
Namun, lembaga itu pada pertengahan November mengumumkan akan menilai kembali kondisi keamanan untuk ketiga negara tersebut pada Januari 2017 sejalan dengan babak baru konflik bersenjata di sana.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra