Menuju konten utama

Peneliti Upayakan Vaksin Covid-19 Aman, Efektif & Cepat Diproduksi

Lembaga penelitian di Indonesia tengah mengupayakan vaksin Merah Putih yang aman, akurat, dan bisa cepat diproduksi.

Peneliti Upayakan Vaksin Covid-19 Aman, Efektif & Cepat Diproduksi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). foto/Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

tirto.id - Lembaga penelitian di Indonesia tengah mengupayakan produksi vaksinasi Covid-19 Merah Putih yang efektif, cepat dan aman serta mandiri.

Menurut Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ketua Konsorsium Riset Inovasi Covid 19, ada tiga upaya yang dilakukan puntuk menyelesaikan pandemi Covid-19. Pertama adalah Indonesia mampu menghasilkan vaksin Covid-19 dan melakukan vaksinasi, kedua penemuan obat Covid-19, dan perubahan perilaku masyarakat.

Khusus vaksin, menurut Ghufron, Indonesia punya kisah sukses. Pada 1988 lalu Indonesia mampu mengekspor vaksin Polio ke 125 negara atau sekitar 2/3 dari kebutuhan dunia saat itu.

Infografik Vaksinasi

Infografik Vaksinasi. tirto.id/Fuadi

Berbekal kisah sukses inilah, menurut Gufron, Indonesia berusaha untuk memproduksi vaksin secara mandiri yakni dengan mengembangkan vaksin Merah Putih. Vaksin Merah Putih ini dikembangkan oleh lembaga penelitian itu, yakni Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Masing-masing lembaga mengembangkan vaksin dengan platform berbeda.

Ghufron memperjelas, soal vaksin merah putih ini ada tiga isu penting, yakni kecepatan, efektivitas dan keamanan, serta kemandirian. Untuk mempercepat proses pengembangan vaksin Indonesia bekerja sama dengan Sinovac. Dari sisi efektivitas, pengembangan vaksin dilakukan dengan uji yang ketat.

“Kita targetkan tahun 2021 untuk produksi vaksin,” jelas Ghufron dalam diskusi bertajuk Vaksin dan Pembangunan Kesehatan dilakukan daring oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Rabu (18/11/2020).

Dalam diskusi yang sama, Prof. Herawati Sudoyo Supolo Deputy for Fundamental Research of Eijkman Institute menjelaskan bahwa produksi vaksin di Indonesia sangat penting. “Itu menurut saya akan memberikan gambaran kedaulatan nasional,” jelas dia.

Dia menjelaskan vaksin Merah Putih dikembangkan Eijkman menggunakan platform protein rekombinan dari bagian atau sub unit virus SARS CoV 2. Tim melakukan genom sequencing atau penguraian gen dari virus kemudian mengambil gen dari protein "spike" yang ada pada virus untuk diproduksi menjadi lebih banyak lagi dan digunakan sebagai bibit vaksin.

Herawati mengatakan timnya menggunakan platform protein rekombinan untuk pembuatan vaksin dikarenakan sudah terbiasa menggunakannya sehingga proses pengerjaan jadi lebih cepat.

"Pengembangan vaksin memiliki proses yang sangat kompleks, harus melalui fase preklinik di laboratorium, setelahnya baru bibit vaksin diberikan pada industri, merupakan suatu hal yang sebenarnya panjang. Tapi karena percepatan kita bisa overlaping. Apa yang kita sudah lakukan bersama itu dilakukan secepat-cepatnya tapi aman dan manjur," kata Herawati.

Ghufron mengatakan vaksin Merah Putih rencananya akan selesai ditemukan oleh peneliti Indonesia pada akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021. Selanjutnya proses uji klinik fase satu, dua, dan tiga hingga penerbitan Emergency Use Authorization oleh BPOM akan dilakukan sepanjang tahun 2021.

Selain vaksin, Herawati menekankan, bahwa hal penting yang dilakukan adalah disiplin protokol kesehatan 3 M yakni tetap menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

=======Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Agung DH
Editor: Iswara N Raditya