Menuju konten utama

Peneliti Politik: Mbah Moen Tempat Rujukan Mediasi

Dalam politik kehadiran Mbah Moen tak lagi milik parpol tertentu, tetapi milik semua pihak bahkan di luar parpol sekalipun.

Peneliti Politik: Mbah Moen Tempat Rujukan Mediasi
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD bersama Tokoh Ulama Kharismatik KH Maimun Zubair beberapa waktu lalui. Antara/Luqman Hakim

tirto.id - Direktur Eksekutif Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik Dedi Kurnia Syah Putra menjelaskan KH Maimun Zubair atau Mbah Moen bisa jadi sesepuh yang bisa memediasi 2 parpol berbasis Nahdatul Ulama (NU).

"Kiai Maimun Zubair berbeda dengan tokoh Islam mana pun. Terlebih giatnya dalam politik bersama PPP menempatkan beliau sebagai tokoh paripurna, ulama bangsa. Posisi beliau sudah tidak berada pada pengaruh kepentingan, tetapi lebih jauh dari batas-batas politik praktis," kata dia kepada Tirto, Selasa (6/8/2019).

Ia juga mengatakan, dalam politik, kehadirannya sendiri dalam tata masyarakat Indonesia. Tidak lagi milik parpol tertentu, tetapi milik semua pihak bahkan di luar parpol sekalipun.

"Itulah mengapa, siapa saja tokoh elite bangsa ini besar kemungkinan akan datang menghadap ketika dalam proses politis," ujar dia.

Ia juga mengatakan, ulama dengan kerendahan hati mau ikut terlibat dalam perjuangan politik itu tidak banyak. Selain Gus Dur dan trah Pesantren Tebuireng, kata dia, mungkin ada pula generasi muda semacam Hidayat Nurwahid dari PKS.

Namun, kata dia, konteks pengaruhnya berbeda. Ia mengatakan Hidayat Nurwahid terlalu dominan politik dibanding dikenal sebagai alim atau intelektual muslim.

"Paling tidak, kontribusi beliau [Mbah Moen] menghadirkan politik yang komunitarian [untuk semua bangsa] harus diingat. Keikhlasan beliau luar biasa, kita memerlukan sosok baru, ulama sekaligus politisi, yang bisa menyeimbangkan kondisi kebangsaan Indonesia beragam," ungkap dia.

Mbah Moen meninggal pada usia 90 tahun saat menunaikan ibadah haji di Makkah, Selasa (6/8/2019) pagi waktu Indonesia.

Baca juga artikel terkait BERITA DUKA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Politik
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali