Menuju konten utama

Pendapat Pakar LIPI Soal Dugaan Sesar Baribis Melintasi Jakarta

Kemungkinan sesar Baribis melintasi kawasan Jakarta perlu penelitian mendalam untuk memastikan keterangan detail mengenai aktivitas patahan aktif tersebut.

Pendapat Pakar LIPI Soal Dugaan Sesar Baribis Melintasi Jakarta
Ilustrasi Gempa Bumi. Foto/istock.

tirto.id - Pakar gempa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Danny Hilman Natawidjaja berpendapat kemungkinan sesar aktif Baribis melintasi kawasan DKI Jakarta masih perlu penelitian mendalam.

Peneliti Pusat Geoteknologi LIPI tersebut mencatat selama ini belum ada riset yang memuat data secara mendetail mengenai aktivitas sesar itu di wilayah Jakarta.

"Kalau tentang Sesar Baribis yang kemungkinan melewati Jakarta itu benar. Tapi perlu pembuktian lebih lanjut, karena data detailnya belum ada," kata Hilman di Jakarta, pada Rabu (25/10/2017) seperti dikutip Antara.

Dia menegaskan informasi tentang keberadaan Sesar Baribis sepanjang 25 kilometer yang melintang dari Cipayung, Ciracas, Pasar Rebo hingga Jagakarsa bukan berasal dari LIPI.

"Masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui informasi detail tentang sesar ini, mulai dari lokasi pasti Sesar Baribis tersebut, potensi kekuatan gempa dalam skala Richter dan seterusnya," ujar dia.

Hal yang perlu diketahui meliputi lokasi, sebaran, zona sesar aktif, dan karakteristik sumber gempa bumi. Data tersebut diperlukan untuk menganalisis bahaya goncangan gempa, baik pada batuan dasar maupun tanah permukaan, sehingga risiko akibat gempa dan mitigasinya dapat diperkirakan.

Berdasarkan katalog gempa milik profesor geologi asal Jerman Arthur Wichmann, gempa amat kuat pernah muncul di Jakarta pada 5 Januari 1699, sekitar pukul 01.30 WIB. Dampaknya, bangunan roboh, longsor di Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak, banjir bandang berisi lumpur dan kayu memenuhi Sungai Ciliwung di Batavia yang mengalir hingga ke laut.

Dalam simposium internasional di Institut Teknologi Bandung pada 2015, ahli geofisika, geodesi dan surveying dari Research School of Earth Sciences, Australian National University and Geoscience Australia Phil R Cummins menyebut gempa kuat juga tercatat terjadi di Jakarta pada 1780. Kekuatan gempa diperkirakan lebih dari 8 MMI. Sumber gempa besar itu diperkirakan dari sesar Baribis.

Sementara berdasarkan analisis pakar dari Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, sesar Baribis selama ini diperkirakan terletak di bagian utara Jawa Barat. Sesar aktif ini membentang mulai dari Purwakarta hingga ke daerah Baribis di Majalengka. Gempa kuat yang bersumber dari sesar ini diduga pernah terjadi pada tahun 1862 di Karawang.

Baca juga: Ancaman Gempa dari Perut Bumi Jakarta

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom