Menuju konten utama

Pendaki Ditemukan Hidup Setelah 47 Hari Hilang di Himalaya

Liang Sheng-yueh (21) dari Taiwan terjebak di sebuah lembah Nepal terpencil bersama pacarnya yang meninggal tiga hari sebelum tim penyelamat menemukannya.

Pendaki Ditemukan Hidup Setelah 47 Hari Hilang di Himalaya
Liang Sheng-yueh di rumah sakit di Kathmandu setelah diselamatkan dari gunung terpencil di Himalaya. FOTO/Niranjan Shrestha/AP

tirto.id - Dua pendaki asal Taiwan yang hilang di daerah terpencil di Nepal tujuh minggu yang lalu telah ditemukan. Namun, hanya satu yang ditemukan selamat setelah bertahan dari cobaan tersebut.

Liu Chen-chun, perempuan berusia 19 tahun, meninggal tiga hari sebelum tim penyelamat menemukan dua pendaki tersebut di daerah Dhading di Nepal tengah. Sementara itu, pacarnya, Liang Sheng-yueh (21), berhasil bertahan meski kehabisan makanan.

Seperti diberitakan The Guardian, Kamis (27/4/2017), Liang kini masih dirawat di rumah sakit di Kathmandu setelah diselamatkan dari lembah berketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut, lokasi pasangan tersebut telah terjebak sebulan lebih.

"Dia sedang tidur saat menemukan mereka," kata salah satu penyelamat, Madhav Basnyat.

"Dia terbangun setelah dia mendengar kami. Kami sangat terkejut menemukannya hidup. Dia mengatakan bahwa gadis itu meninggal tiga hari sebelumnya, " kata Basnyat menjelaskan.

Basnyat mengatakan bahwa pasangan tersebut, yang ditemukan di dekat Tipling di Dhading utara, telah mengikuti aliran sungai yang menurun dengan harapan bisa menemukan sebuah desa. Namun, mereka terjebak saat mereka mencapai tepi air terjun dan tidak dapat naik kembali.

"Mereka telah terjebak di sana selama 47 hari saat kami mencapai tempat itu," katanya.

Berbicara terbata-bata saat meneguk sup panas, Liang mengatakan bahwa sangat dingin saat berada di gunung itu, ia pun mengaku mengalami sulit tidur.

Dokter yang merawat Liang mengatakan bahwa pendaki itu telah kehilangan 30 kilogram bobotnya dan belatung telah menghabiskan kaki kanannya.

"Saat dibawa masuk dia punya belatung dan kelaparan karena belum makan," kata dokternya, Sanjay Karki.

Mulanya, pasangan itu bertahan hidup dengan memakan kentang dan mie sampai mereka kehabisan makanan sehingga harus terus berjalan dengan air saja.

Ayah Liang dikabarkan sudah pergi ke Nepal setelah pasangan itu hilang dan menyewa helikopter untuk mencarinya.

Sebagai informasi, musim semi adalah musim ramai untuk mengunjungi puncak gunung yang tertutup salju di Nepal. Lokasi itu pun mejadi tujuan pendakian yang populer dengan sekitar 150.000 pendaki mengunjungi kawasan Annapurna dan Everest setiap tahunnya.

Baca juga artikel terkait EVEREST atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari