tirto.id - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan, taksi dan ojek online jadi pilihan utama pemudik dari Jabodetabek sebagai angkutan penghubung menuju stasiun atau bandara.
"Dari hasil survei Litbang Kemenhub taksi online ini digunakan untuk menuju simpul transportasi [bandara dan stasiun]," jelas dia saat pemaparan 'Prediksi Pergerakan Pemudik Angkutan Lebaran', di Ballroom Hotel Harris, Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).
Ia menjelaskan, penggunaan taksi online ini dipilih karena lebih mudah untuk dipesan untuk mengangkut barang dan keluarga yang akan mudik dengan kendaraan umum.
"Sebanyak 34 persen responden akan menggunakan taxi atau mobil online menuju stasiun. Sementara 34,9 persen responden akan menggunakan mobil online menuju bandara," kata dia.
Sementara itu, dari hasil survei ini diprediksi total biaya transportasi yang dibutuhkan pemudik dari Jabodetabek ke tujuan mudik akan mencapai Rp6 triliun.
Tujuan terbanyak yaitu menuju ke Jawa Barat Rp945 miliar dan ke Jawa Timur Rp791 miliar.
Survei ini digelar di Banten, Jabodetabek dan Bandung Raya dengan melibatkan 7.762 responden rumah tangga.
Berdasar hasil survei itu, jumlah pemudik dari Jabodetabek pada Lebaran 2019 diprediksi mencapai 14,9 juta orang. Para pemudik itu terdiri atas 3,4 juta rumah tangga.
Menurut Sugihardjo, jumlah pemudik asal Jabodetabek tersebut setara dengan 44,1 persen dari total populasi penduduk di kawasan padat ini yang mencapai 33,7 juta jiwa.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali