tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta kepada PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk memberikan layanan gratis bus pengumpan ke Setu Babakan, Jagaraksa, Jakarta Selatan, pada hari Lebaran Betawi sejak Jumat (28/7/2017) sampai Minggu (30/7/2017) mendatang.
Bus pengumpan tersebut akan disediakan di halte-halte Transjakarta serta stasiun kereta commuter line yang dekat dengan Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan.
“Dari stasiun Universitas Pancasila, satu lagi di mana titiknya, sehingga mereka tidak perlu parkir di situ, di Ragunan juga bisa. Gratis untuk datang ke Setu Babakan. Kenapa? Kendalanya jalannya tidak begitu lebar, dan kantong parkirnya terbatas,” ungkap Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2017).
Menurut Djarot, ke depan, Lebaran Betawi tidak diadakan di tempat lain selain Setu Babakan. Hal itu merupakan implementasi dar Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 1999 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya.
Selain itu, Djarot juga memandang bahwa penyelenggaraan Lebaran Betawi di tahun-tahun sebelumnya seperti di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, membutuhkan biaya yang lebih besar dibanding di Setu Babakan.
“Saya minta permanenkan Lebaran Betawi di PPB Betu babakan, supaya benar-benar Setu Babakan diketahui, dikenal, dan berbenah terus menerus. Tidak boleh lagi, Lebaran Betawi diadakan di Lapangan Banteng sehingga memakai rumah-rumahanan Betawi,” papar Djarot.
“Jadi saya sampaikan kepada Bamus (Badan Musyawarah Betawi), dan beliau sepakat. Jadi di sana tanggal 28-30 Juli,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada Selasa (25/7/2017), Sekertaris Daerah Saefullah mengatkan bahwa dana yang dihabiskan untuk menghelat Lebaran Betawi di Setu Babakan berasal dari dana hibah Pemprov DKI Jakarta kepata Bamus Betawi. Angkanya, lanjut Saefullah, mencapai Rp700 juta.
“Itu diplot Bamus sendiri karena itu merupakan hibah yang sudah diterima,” ungkap Saefullah.
Selain untuk perhelatan Lebaran Betawi, Pemprov juga memberikan hibah kepada Bamus Betawi untuk menyelenggarakan beberapa kegiatan pelestarian kebudayaan. Jika ditotal, semua anggaran yang diterima oleh Bamus mencapai Rp5 miliar.
“Saya lihat ada 28 kegiatan. Dari 28 kegiatan itu salah satunya Lebaran Betawi. Totalnya 5 miliar,” katanya menerangkan.
Diperkirakan, Lebaran Betawi 2017 akan dikunjungi lebih dari dua puluh ribu orang. Perhelatan tersebut akan dimeriahkan dengan berbagai hiburan serta kesenian dan Budaya Betawi. Ikon asli Betawi sepereti ondel-ondel, kerak telor, bir pletok, roti buaya, dan sebagainya juga akan ditampilkan di Setu Babakan.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari