Menuju konten utama

Pemerintah Resmikan Pembangunan Proyek Pipa Duri-Dumai

Pipa transmisi Duri-Dumai nantinya bakal berfungsi sebagai penyaluran gas untuk kilang milik Pertamina di Dumai.

Pemerintah Resmikan Pembangunan Proyek Pipa Duri-Dumai
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) bersama Wakil Menteri Arcandra Tahar (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/10/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akhirnya memulai proyek pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai. Dimulainya proses pengerjaan proyek tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang dihadiri Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar di Kementerian ESDM, Jakarta pada Senin (13/11/2017).

Menurut Arcandra, awal pelaksanaan proyek ini memang sempat mengalami kendala, mengingat PGN adalah perusahaan terbuka yang dalam praktiknya harus bersinergi dengan Pertamina yang berstatus sebaliknya. Selain itu, juga adanya ketidaksepakatan antara titik awal konstruksi, apakah bakal dilakukan di Duri atau di Dumai.

“Musyawarah nggak bisa memutuskan juga. Ya sudah, jalan tengahnya di Kementerian ESDM saja. Kalau ditunda terus, bagaimana mau selesai?” ujar Arcandra saat acara groundbreaking tadi sore.

Lebih lanjut, Arcandra mengatakan kalau dimulainya proyek pipa ini merupakan bentuk komitmen untuk mempercepat proses pembangunan yang telah direncanakan melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

Pipa transmisi Duri-Dumai sendiri nantinya bakal berfungsi sebagai penyaluran gas untuk kilang milik Pertamina di Dumai yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan industri, pelabuhan, dan industri petrokimia yang ada di Riau.

“Dari sisi capex (capital expenditure/belanja modal) memang tidak besar, yakni 50 juta dolar Amerika. Tapi dampaknya besar,” ungkap Arcandra.

Sebelumnya, Pertamina dan PGN telah ditugaskan untuk membangun pipa Duri-Dumai tersebut melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 5975 K/12/MEM/2016 yang dikeluarkan pada 27 Juni 2016. Kedua belah pihak pun lantas menandatangani kesepakatan awal pembangunan proyek di tanggal 9 Juni 2017.

Tepat sebulan setelahnya, yakni pada 27 Juli 2016, Pertamina mengalihkan kesepakatan awal tersebut kepada PT Pertagas selaku anak perusahaannya. Sampai akhirnya pada Jumat (10/11/2017) lalu, PGN dan Pertagas meneken Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) Pembangunan Pipa Gas Duri-Dumai di Jakarta.

Dalam KSO tersebut, ditentukan bahwa PGN memperoleh saham sebesar 40 persen, sementara 60 persen sisanya dimiliki oleh Pertagas. Adapun nilai investasi dari proyek pipa Duri-Dumai diperkirakan mencapai 52,2 juta dolar Amerika. Di sepanjang masa konstruksinya, ditargetkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 400 orang.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Abdul Aziz